- Tim Sport tvOne
Live World Boxing tvOne: Mampukah Hammer Merubuhkan The Towering Inferno?
Jakarta - YOUNG GUN SHOWDOWN begitu Tom Brown melebeli laga WBC Interim World Super Welter, Sabtu (9/4) malam waktu Las Vegas atau Ahad (10/4) pagi waktu Indonesia Barat. tvOne, satu-satunya stasiun televisi yang sejak 14 tahun lalu menayangkan tinju secara terus-menerus, kembali akan menyajikannya untuk para penggila tinju Tanah Air.
Promotor dari TGB Promotions tidak sendirian menggelar laga istimewa ini. Sampson Lewkowicz (Sampson Boxing) ikut memptomotori laga dua jagoan muda itu. Saya ikut melebeli laga ini dengan the War of Rising Star.
Ya, tidak berlebihan jika TB dan SL menempatkan laga ini sedemikian itu. Harapan yang lebih besar juga dikibarkan oleh para penggila tinju di mana pun berada. Eric Lubin yang menyabet gelar juara WBC sementara (interim) World Super Welter yang kosong dengan mengalahkan Terrell Gausha (19/9/2020) baru berusia 26 tahun.
Para pakar mengatakan peluangnya jadi bintang di kelas ini, terbuka lebar. Dari 25 kali pertarungannya, Lubin menang 24 kali dengan 17 di antaranya menang KO/TKO, dan baru sekali kalah. Itu pun kalah dari seorang bintang besar Jermell Charlo (14/10/2017).
Kekalahan KO di ronde pertama itulah yang justru membangunkannya dari mimpi indah. Saat itu usianya baru 21 tahun, petinju kelahiran Orlando, Florida, sungguh sedang bermimpi indah. Dari 18 kemenangan, 15 kali dengan KO/TKO, seperti sedang betada di jalan bebas hambatan. Seperti petinju-petinju muda, ia terlena untuk mengejar gelar.
Begitu bertemu Jermell, Lubin terkejut. Sebelum kesadarannya pulih, bruuuuk, pukulan Jermell mendarat dan Lubin terkapar.
Seperti baru bangun dari mimpi indah, ia segera berbenah. Apa saja yang disarankan Sampson Lewkowicz, promotor merangkap manajemennya, ia ikuti. Maka tak heran, sejak kalah untuk pertama kali, ia kembali ngebut dengan memenangkan enam laga erikutnya 3 dengan KO/TKO dan satu dengan RTD.
*Jangkung
Sementara itu, Fundora yang saat ini betada di peringkat ke-2 WBC, adalah petinju betusia 24 tahun dan menjadi yang tertinggi di kelasnya. Dari catatan data pribadi, Fundora yang terlahir dari kekuarga tinju itu, memiliki tinggi 197 cm. Itu sebabnya ia dijuluki the Towering Inferno.
The Towering Inferno adalah judul film laga yang sempat Box Office di tahun 1974-78. Disutradarai oleh John Guillermin dan dibintangi oleh Paul Newman, Steve McQueen, William Holden, Faye Dunaway, dan bintang-bintang besar lainnya. Kisah mengerikan dan mebegangkan di tower yang tinggi.
Fundora yang memiliki tubuh jangkung itu oleh ayahnya Freddy yang sekaligus menjadi pelatih dan manajemennya, dijuluki tower itu. Sang ayah asli dari Kuba, meski hanya selintas, pernah tampil di ring tinju profesional. Ibunya, Monique berasal dari Meksiko, juga petinju pro wanita. Saudarinya Gabriel, saat ini memegang gelar juara WBC-Latino, kelas terbang putri.
Meski oleh para pakar peluang menangnya melawan Lubin hanya 48 persen, Fundora sesungguhnya memiliki kualitas yang luar biasa. Ia disebut-sebut mampu memainkan pola apa saja. Saat ini Fundora memiliki rekor 18 (12)- 0- 1.
Bagi saya, keduanya adalah para rising star. Keduanya sebagaimana oleh TB dan SL didesain untuk menjadi pangganjal Jermell Carlo pemegang tiga sabuk WBC, WBA, dan IBF yang bulan depan akan berlaga kemvali dengan Brian Castano, juara WBO. Keduanya sungguh menjadi harapan bagi kita semua.
Lalu, pertanyaannya, sanggupkah Lubin yang dijuluki the Hammer menggunakan Palunya untuk merubuhkan menara Inferno? Jawabnya tentu harus kita saksikan di tvone, Ahad (10/4/2022) pagi.
Semoga bermanfaat....