- onepride
Cerita White Komodo Atasi Kecepatan The Flash di OnePride
Jakarta – OnePride MMA Indonesia selalu menampilkan pertarungan menarik dan petarung berjulukan unik. Bagaimana cerita White Komodo harus menyiasati kecepatan flash?
Sebelum bertarung pada Fight Night 59 bertajuk “Comeback Stronger”, Parli Tunena menunjukkan sikap optimisme untuk melawan Charles Ebu. Meski dengan persiapan singkat, hanya satu minggu, Parli yakin bisa mengatasi lawan karena ia telah menjalani lebih banyak laga di OnePride ketimbang Charles.
Parli Tunena memulai karier di OnePride MMA pada 2018. Ia melakukan debutnya tatlaka menghadapi Bayu Supriyanto pada Fight Night (FN) 24. Sepanjang laga, fighter kelahiran Tobelo, Halmahera Utara, sukses membungkam Bayu dengan teknik cekikan rear naked choke pada ronde tiga.
Keberhasilan pada FN 24 membuat Parli Tunena mendapat tempat di OnePride MMA, namanya kian mentereng hingga ia siap bertarung walau dengan persiapan minim. Parli merasa ia sudah punya cukup pengalaman berlatih tanding dengan banyak rekan sebagai persiapan.
Semasa latihan sparring pula, petarung yang kini berusia 33 tahun mendapat julukan The Flash dari pelatihnya semasa di Perintis Camp Manado, Andre Kiroyan. Hingga kini Parli menggunakan sebutannya saat bertanding di oktagon One Pride MMA Indonesia.
“Waktu itu, saya masih latihan di Perintis Camp Manado. Karena setiap sparring latihan, saya cepat dalam melakukan serangan, coach Andre Kiroyan bilang, seperti kilat, seperti flash," cerita Parli. "Menurut saya, cocok juga julukan The Flash untuk saya," sambung ayah dari satu orang anak itu.
Dengan kecepatan serangan, juga kekuatan pukulan dan teknik bantingan, Parli Tunena sudah membuat Muhammad Sanjaya tak berdaya saat bertarung pada Fight Night 40. Namun cerita berbeda pada FN 59 OnePride MMA. Parli menyerah dari petarung berjuluk White Komodo, Charles Ebu.