- tvOne
Kisah Luna dan Rina serta Pesona Para Umbrella Girls di Oneprix
Bogor, Jawa Barat – Gadis-gadis cantik berpayung tidak pernah berhenti mewarnai Oneprix Indonesia Motorprix Championship. Bagaimana sebenarnya kisah umbrella girls di lintasan?
Cabang olahraga otomotif, balap motor atau mobil, seperti motoGP, Superbike, Formula 1 dan Oneprix, selalu menjadi magnet bagi masyarakat pencinta tontonan kebut-kebutan profesional. Penggemar rela datang berbondong-bondong ke sirkuit meski cuaca panas atau suasana bising oleh bunyi kendaraan.
Bagi kaum Adam, selain memacu hormone adrenalin, balapan seperti Oneprix juga memberikan hiburan yang natural. Namun yang menjadi perhatian dari balap motor bukan hanya para pebalap dan keseruan saling salip di lintasan, ada satu hal lain yang mencuri perhatian para lelaki, yaitu umbrella girl.
Paddock girl atau grid girl atau lebih umum dengan sebutan umbrella girl bukan sekadar gadis payung. Wanita-wanita cantik yang juga kerap tampil sexy tidak bertugas hanya menemani dan memayungi para pebalap di lintasan sebelum lampu start menyala, tapi ada kewajiban lain sepanjang lomba.
Sebelum era 1960-an, belum ada organisasi maupun pihak yang menaungi keberadaan gadis paddock. Pemilihan umbrella girl hanya berdasarkan kedekatan dengan pebalap. Banyak wanita yang bangga jika sudah menjadi umbrella girl karena menunjukkan status resminya sebagai istri atau pasangan pebalap.
Pada 1983, saat lomba balap 24 hours Le Mans, muncul ide atau usulan untuk menampilkan sejumlah model sebelum balapan. Sejak saat itu, kehadiran wanita cantik yang bertugas menjadi umbrella girl bagi pebalap hampir tidak pernah terpisahkan dari upaya memeriahkan suasana balapan.