Deden Gantar kuasai podium 1 kelas Legend Open Mix di Tasikmalaya..
Sumber :
  • @oneprixid

Deden Gantar Pebalap Kawakan yang Tak Gentar Bertarung di Oneprix

Rabu, 21 September 2022 - 17:01 WIB

Bogor, Jawa Barat – Oneprix 2022 tidak menantang hanya pebalap muda. Kelas Legend Open Mix pun memacu keberanian pebalap senior, termasuk Deden Gantar yang tak kenal kata “gentar”.

Kejuaraan Oneprix Indonesia Motorprix Champhionship 2022 menampilkan kelas supporting yang bersejarah, yaitu kelas Legend Open Mix. Sesuai dengan namanya, peserta lomba terdiri dari pebalap-pebalap jadul (jaman dulu) yang pernah memiliki prestasi pada masa kejayaan masing-masing.

Sebutan “mix” juga membolehkan para pebalap yang rata-rata berusia 35 tahun hingga mencapai 50 tahun untuk bebas menggunakan motor apa pun. Aturan yang lebih longgar pun membuat tontonan kelas Oneprix Legend Open Mix kian menarik.

Lebih dari sekadar ajang reuni, para pebalap kawakan yang tua-tua keladi beradu unjuk skill yang tak memudar. Saat balapan pada putaran kedua Oneprix 2022 di Sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya, Jawa Barat, sorotan tertuju pada sepang terjang Deden Gantar.

Walau tidak memulai lomba dari pole position, Deden Gantar tak gentar. Ia siap mengejar M. Sani Irawan yang berada pada posisi pertama dan Steven Budiman yang membuntuti di urutan kedua.

Dalam sekejap, Deden Gantar sudah berhasil meng-overtake Steven Budiman. Dengan penampilan sangat baik dan cemerlang, masih pada lap kedua, Deden memperlihatkan skill-dan berhasil menyalip M. Sani Irawan dari posisi terdepan.

Tak ingin kalah performance dari Deden Gantar, Yokie Andika pun berhasil memperbaiki posisinya pada lap ini dengan meng-overtake Steven Budiman. Dua putaran kemudian, Yokie bahkan melewati M. Sani Irawan hingga kini mengisi posisi kedua, di belakang Deden.

Setelah M. Sani Irawan melaju keluar dari lintasan, posisi empat pebalap terdepan tidak mengalami hingga mencapai garis finish. Deden Gantar berhasil finish di posisi pertama, Yokie Andika mengekor di urutan kedua, dan Steven Budiman menyusul di peringkat ketiga.

 

Menantang Faktor U

“Balapan kali ini sangat keras. Saya capek sekali karena faktor usia, udah tua, boss,” tawa Deden Gantar seusai memenangi perlombaan. “Beda jauh, gak seperti dulu. Fisik dan konsentrasi sudah berkurang,  apalagi kalau harus melewati banyak lap. Makluk, mungkin faktor u…”

Sepak terjang pebalap yang kini berusia 40 tahun di dunia road race berawali dari balapan pada 1998 sebagai pebalap privateer. Ia kemudian bergabung team BBS dan team PUKA 22 pada awal 2000-an.

Pada 2002, Deden Gantar bergabung Suzuki AHRS namun hanya bertahan semusim. Setelah meraih predikat juara nasional kelas pemula, tahun berikutnya, 2003, ia sudah berani bikin tim sendiri dengan dukungan Yamaha. Sesudah lebih satu decade bertarung, Deden pension pada 2011.

Namun Deden Gantar keluar dari masa pension setelah Oneprix 2022 menggelar kelas supporting yang menantang pada pebalap kawakan untuk kembali menggeber motor di lintasan sirkuit. (zan/doe/raw)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:16
01:26
00:54
01:08
04:33
07:01
Viral