"Untuk peternakan ini kita mengelolanya secara bergantian. Waktunya paling 2 sampai 3 jam, setelah itu kembali ke sawah. Saat ini kelapa dan jeruk juga sudah mulai berbuah tidak lama lagi bisa dipanen," terang Parmin.
Adanya peternakan itik ini juga cukup membantu pergerakan perekonomian masyarakat sekitar. Pasalnya, sudah terjadi inti plasma dalam hal beternak itik ini.
"Banyak warga desa yang beli DOC di sini untuk diternak di rumah masing-masing. Ada yang dijadikan petelur, ada juga yang dijadikan itik pedaging," tukas Parmin.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Godfridson menambahkan, di Kabupaten Pulang Pisau terdapat 10 kelompok yang menerima bantuan tersebut. Ke-10 kelompok itu kesemuanya berada di Kawasan food estate yakni di Kecamatan Maliku dan Kecamatan Pandih Batu.
"Untuk Kecamatan Maliku yakni di Desa Tahai Jaya dan Tahai Baru. Sedangkan di Kecamatan Pandih Batu tersebar di beberapa desa. Yakni Desa Pantik, Sanggang dan Belanti Siam. Untuk Belanti siam yang dapat yakni di Blok A dan Blok B. Pengembangan itik ini memang diinstruksikan di kawasan food estate,” ungkap Godfridson.
Godfridson mengaku, sebelum pelaksanaan program tersebut para kelompok terlebih dahulu mengikuti bimbingan teknis. Pada bimbingan teknis itu masing-masing kelompok diberi pelatihan bagaimana tata cara pelaksanaan ternak itik. Mulai dari pemeliharaan, produksi hingga telur.
"Kelompok penerima program tersebut berhasil. Bahkan pada 2020 lalu, produksi telur itik asin dari kelompok food estate itu juga dikirim ke istana presiden. Itu merupakan produksi food estate,” kata dia.
Load more