"Tanda-tanda anak yang terserang diabetes melitus, di antaranya adalah mudah capek atau kelelahan, berat badan menurun, sering merasa haus atau lapar, sering buang air kecil terutama malam hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat," tuturnya.
Dengan banyaknya kasus ini, Pihak Dinkes Surabaya memastikan akan meningkatkan sosialisasi mengenai makanan seimbang. Dirinya menyarankan, anak-anak mengurangi minuman manis, bersoda, dan makanan siap saji.
“Selain itu, kami juga akan terus melakukan deteksi dini kepada anak, khususnya anak dengan riwayat genetik diabetes,” imbuh Nanik.
Selain itu, pihaknya memastikan untuk meningkatkan kapasitas petugas dengan pelatihan penanganan kasus diabetes anak. Dinkes juga akan memperbaiki sistem rujukan bagi anak-anak dengan kasus diabetes melitus, terutama yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Dengan Banyaknya kasus diabetes pada anak ini, pihaknya mengimbau kepada orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya.
"Kami sarankan agar anak selalu melakukan olahraga secara rutin, memperbanyak aktivitas dengan teman sebaya, namun mengurangi penggunaan gadget. Jika orang tua mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus, secepatnya memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa secara medis guna mengetahui lebih awal,” pungkas Nanik.(msi/chm)
Load more