"Bulog harus memperhitungkan pesaing-pesaingnya yaitu penggilingan swasta yang ada di daerah. Jangan sampai ketika masa panen, berasnya tidak dapat atau uangnya tidak tersedia. Jadi ini biar kami juga dapat kejelasan," katanya.
Dwita menambahkan masa panen raya padi tahun ini merupakan momentum bagi Bulog untuk memaksimalkan pembelian. Langkah ini penting karena cadangan beras tetap harus diperhitungkan.
"Faktanya setelah penyebaran beras Bulog, harga beras masih mahal, contohnya di Lampung, walaupun ketersediaan beras cukup tapi tetap mahal," katanya.
Perlu diketahui, sesuai data KSA BPS per 20 Januari 2023 memprediksi pada Februari luas panen 1,0 juta hektar setara 3,2 juta ton beras dan pada Maret nanti panen 1,9 juta hektar setara 5.9 juta ton beras. Saat ini sudah memasuki panen raya dan wilayah panen yang luas di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Sulatan, Lampung, Sumatera Utara, Banten, Aceh, NTB maupun Kalimantan Selatan dan daerah lainnya.
Load more