Garut, tvOnenews.com- Korban meninggal suspek difteri di Garut, Jawa Barat, bertambah menjadi 7 orang. Hal itu dikatakan Sekertaris Dinas Kesehatan, Dr Leli Yuliani kepada tvOnenews.com, Rabu (22/2/2023).
Namun, ia sebutkan para korban belum sempat diambil sample untuk uji laboratorium.
"Wabah difteri ini terjadi di satu Desa, Kecamatan Pangatikan Garut, sedang mengganas. Pemerintah Daerah Kabupaten Garut pun terpaksa menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap Desa yang dianggap terdampak difteri," ujar Leli Yuliani.
Kini data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, sudah ada 7 orang meninggal. Data tersebut sejak gejala yang diduga difteri menyerang Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, dalam kurun waktu 4 minggu terakhir.
Sekertaris Dinas Kesehatan, Dr Leli Yuliani mengatakan, korban meninggal yang diduga akibat difteri menjadi 7 orang.
"yang terakhir itu 7 orang, meninggal kalau tidak salah hari sabtu kemarin, tapi sama ya, seluruhnya belum sempat diambil sample," kata Leli, Selasa (21/2/2023).
Ia menambahkan, gejala yang mudah dikenali dari difteri ini biasanya pasien mengeluh sakit tenggorokan, demam panas, serta terdapat bercak putih di selaput tenggorokannya.
"cirinya biasanya demam tinggi, sakit tenggorokan, bengkak di bagian tenggorokan, serta terdapat bercak putih di selaput tenggorokan," tambahnya.
Status KLB difteri di Pangatikan Garut ini, menjadi prioritas penanganan, karena penyakit difteri sangat mematikan, 2 pasien positif yang dirawat di RSUD dr Slamet Garut, masih harus menjalani isolasi. Mereka mayoritas penderita difteri adalan pasien anak. (thh/aag)
Load more