Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin meminta Pemerintah melalui kementerian terkait melakukan inovasi pemenuhan pangan sekaligus pengolahan pakan ternak dalam mengatasi tingginya harga beras dan pakan ternak saat ini.
Hal ini disampaikan Sultan menyusul adanya keluhan para peternak ayam dan jenis unggas lainnya saat ini. Diketahui harga pakan masih tinggi yakni Rp8.500-8.800 per kg. Padahal tahun lalu harga pakan Rp7.500 per kg.
"Dalam situasi kelangkaan supplai pangan dan pakan seperti sekarang ini, saya kira penting bagi Pemerintah untuk menjajaki impor gabah kering giling dari negara penghasil utama beras. Gabah kering bisa dihitung sebagai bahan mentah yang memiliki lebih dari dua produk turunan yang sangat dibutuhkan, yakni beras dan bekatul serta dedak," ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Senin (27/02).
Menurut Sultan ide mengimpor gabah kering mungkin terasa asing, tapi kita harus mencobanya sebagai sebuah langkah ekonomis dalam memenuhi kebutuhan pangan dan pakan dalam negeri. Kebutuhan bahan baku pakan kita sangat tinggi.
Karena kontribusi pakan terhadap biaya produksi peternakan adalah 60-70% tergantung jenis ternak.
"Dedak dan bekatul memiliki peran penting bagi kebutuhan pakan ternak kecil di daerah. Sementara proporsi dedak dalam formula pakan pabrikan rata-rata adalah sebesar 15%. Ini angka yang cukup besar dan sangat menentukan tingkat efisiensi biaya produksi dalam industri peternakan," ungkap mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.
Menurut data dari berbagai sumber, kata Sultan, Saat ini harga dedak padi sedang melonjak mendekati Rp5.000 per kg. Meski, sempat sedikit melandai tapi masih di atas Rp4.000 per kg.
Load more