Jakarta, tvOnenews.com - Surat pengunduran Rafael Alun Trisambodo ayah Mario Dandy (20) yang jadi tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap David Ozora (17) ditolak oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Sesuai ketentuan yang berlaku yakni Peraturan BKN Nomor 3 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa pemberhentian atas permintaan sendiri/mengundurkan diri harus ditolak apabila yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan karena diduga melakukan pelanggaran disiplin," ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi yang digelar di Gedung Kemenkeu pada Rabu (1/13/2023).
Harta yang dimilikinya kemudian disorot karena dikabarkan harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo mencapai sekitar Rp56 miliar.
Hingga kemudian Rafael dicopot dari jabatannya dan akhirnya memberikan surat pengunduran diri selaku Aparat Sipil Negara (ASN).
Pada hari ini, Rabu (1/3/2023), eks pejabat Dirjen Pajak Kementerian Keuangan itu akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK.
Pantauan tim tvOnenews.com, Rafael Alun Trisambodo datang satu jam lebih cepat dari jadwal pemeriksaan.
Dia masuk area lobby KPK pukul 07.53 WIB. Sedangkan, pemeriksaan Rafael Alun Trisambodo dijadwalkan pukul 09.00 WIB.
"Hari ini tim Direktorat PP LHKPN agendakan permintaan klarifikasi terhadap Rafael Alun Trisambodo di Gedung Merah Putih pada pukul 09.00 WIB," ujar Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, Rabu (1/3/2023).
KPK menyebut ada ketidaksesuaian antara profil harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo dengan jabatannya sebagai pejabat eselon III Dirjen Pajak.
Rafael Ajukan Surat Penguduran Diri
Rafael Alun Trisambodo mundur dari Aparat Sipil Negara (ASN) usai dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Dirjen Pajak Kemenkeu Jakarta Selatan II.
“Saya Rafael Alun Trisambodo menyatakan pengunduran diri atas jabatan dan status saya sebagai Aparatur Sipil Negara Direktorat Jenderal Pajak mulai Jumat 24 Februari 2023,” tulis Rafael dalam keterangannya yang diterima oleh tim tvOnenews pada Jumat (24/2/2023).
Ayah dari Mario Dandy tersebut juga mengaku siap mengikuti prosedur pengunduran diri di Direktorat Jenderal Pajak.
"Saya akan mengikuti prosedur pengunduran diri di Direktorat Jenderal Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.
"Saya tetap akan menjalani proses klarifikasi mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan mematuhi proses hukum yang berlaku atas kejadian yang dilakukan anak saya," ujar Rafael.
Rafael juga memohon maaf atas tindakan yang dilakukan oleh putranya terhadap David.
“Melalui surat ini, saya Rafael Alun Trisambodo ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga ananda David atas perbuatan yang telah dilakukan oleh anak saya,” tandasnya.
Rafael Alun Trisambodo juga mengatakan bahwa ia terus mendoakan agar dapat kembali sehat.
“Dan terus mendoakan ananda David agar diberikan perlindungan dan pemulihan sampai kembali sehat. Saya menyadari bahwa perbuatan yang dilakukan oleh anak saya tidak benar dan telah merugikan banyak pihak,” katanya.
Tak lupa, Rafael memohon maaf kepada GP Ansor atas kasus yang melibatkan anak dari salah satu petinggi badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan itu.
“Saya juga memohon maaf sebesar-besarnya kepada Keluarga Besar PB NU, GP ANSOR BANSER, dan kepada seluruh Masyarakat Indonesia,” katanya.
Rafael juga kembali meminta maaf kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tempat ia bekerja selama ini.
“Saya juga meminta maaf kepada seluruh pegawai Kementerian Keuangan, terutama rekan-rekan DJP yang sudah sangat dirugikan atas kejadian ini,” katanya.
Sebelumnya pada Jumat (24/2/2023) pagi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memutuskan mencopot Rafael Alun Trisambodo dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Dirjen Pajak Kemenkeu Jakarta Selatan II.
"Saya perintahkan Inspektorat Kementerian Keuangan memeriksa harta saudara RAT (Rafael Alun Trisambodo), 23 Februari lalu Irjen telah memeriksa harta yang bersangkutan. Dalam rangka Kemenkeu mampu melaksanakan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT dicopot dari tugas dan jabatan," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Jumat (24/2/2023) pagi.
Awal Kasus Mario dan David
Mendadak seorang anak pejabat pajak mendadak viral di media sosial Twitter. Anak pejabat pajak itu disebut suka pamer kekayaan dan telah menganiaya seseorang.
Mengutip akun Twitter @ru*h*lm*an*, disinyalir nama anak pejabat Eselon II itu adalah Mario Dandy Satriyo.
Dia disebut menganiaya laki-laki di bawah umur bernama David. Kronologi penganiayaan itu bermula tanggal 20 Februari 2023 lalu.
Saat itu, David dihubungi via WhatsApp oleh mantan pacarnya yang mau mengembalikan kartu pelajar.
David pun share loc atau menyebarkan lokasinya. Saat itu, dia sedang berada di rumah temannya.
Kemudian, ada mobil Jeep hitam yang sudah menunggu di depan. Ada empat orang di dalam mobil tersebut. Korban pun diajak ke sebuah gang kosong.
Korban pun dianiaya di sana hingga mengalami luka serius di muka sebelah kanan.
Mario saat Motor Mewahnya (Sumber: Twitter)
Hingga saat ini, David dirawat di RS Medika dan dua dari empat pelaku ditangkap di Polsek Pesanggrahan.
Dari foto dan video yang beredar di Twitter, mobil Jeep pelaku disebut berganti nomor polisi dari B 120 DEN menjadi B 2571 PBP.
Mobil Jeep itu dikenali netizen karena Mario Dandy Satriyo pernah mengunggahnya di TikTok pribadinya.
Selain mobil mewah, dia juga kerap memamerkan moge atau motor gede-nya.
Mario saat Konperensi Pers di Polres Jaksel (sumber: tim tvOnenews)
Kemudian, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan bahwa pelaku sudah ditangkap.
Mario Dandy Satriyo bersama teman-temannya menganiaya David yang diketahui putra salah seorang pengurus GP Ansor Pusat.
“Tersangka MDS telah ditahan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi saat memberikan penjelasan kepada awak media, Rabu (22/2/2023).
Namun hingga kini, polisi belum dapat meminta keterangan dari korban David karena ia dan masih dalam perawatan di rumah sakit dan belum sadarkan diri.
“Korban masih belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RS,” katanya.
David adalah seorang pelajar sekaligus guru ngaji. Ia dikabarkan jadi korban pengeroyokan di wilayah Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023).
David saat Mengajar dengan Menggunakan Jaket Banser (Twitter Sandi Alun Samudro)
David belakangan diketahui adalah anak dari salah satu pengurus pusat GP Ansor.
Load more