"Ini ada warning, kewaspadaan, misalnya di Pulau Lombok. Namun, selisihnya tiga minggu. Kalau di Turki, kan, selisihnya hitungan jam. Maka dari itu, di Lombok kerusakan cukup parah. Ini patahan ada di darat," pungkasnya.
Akan tetapi, dari pantauan tvOnenews.com, di akun twitter pribadi Daryono BMKG, ia mengaku dirinya seismologist.
"Saya seismologist, landasan berpikir bedasarkan konsep empirik yang valid, saya tidak temasuk yang percaya prediksi gempa, saya belum percaya prediksi gempa saat ini. Konsep prediksi gempa banyak tapi yang valid konsisten, akurat belum ada. info prediksi sebagai pesan kesiagaan saja. dalam kontek teori saya skeptis," tulisnya di akun twitternya. (lpk/mii/aag)
Load more