Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menghadiri pertemuan para Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023). Pada pertemuan tersebut, Retno menyuarakan agar G20 menjadi katalis membangkitkan semangat kolaborasi global.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memperkuat multilateralisme, keamanan pangan dan energi, serta kerja sama pembangunan.
Retno memberi contoh bencana gempa bumi yang melanda di Turki, menunjukkan spirit kolaborasi yang dibutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan global saat ini.
“Tahun lalu para pemimpin G20 menunjukkan spirit serupa di Bali. Di tengah situasi yang sulit, mereka dapat mengesampingkan perbedaan dan menyepakati hasil konkret yang bermanfaat bagi seluruh dunia,” kata dia, melansir dari keterangan resmi, Kamis (2/3/2023).
Spirit kolaborasi juga perlu dihidupkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi global dan mengakhiri perang di Ukraina. Apalagi saat ini pertumbuhan ekonomi global berada di titik terendah sepanjang dua dekade.
Ada 349 juta di 79 negara mengalami krisis pangan, sehingga jika krisis amonia tidak diatasi, krisis pangan akan semakin parah, terutama bagi negara berkembang.
“Jika perang di Ukraina terus berlanjut, situasi global akan makin memburuk. Oleh karena itu, perang harus dihentikan. Penyelesaian secara damau harus diupayakan,” jelasnya.
Tugas ini juga merupakan salah satu visi ASEAN ke depan, Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN berupaya keras untuk memperluas kinerja ini ke kawasan Indo-Pasifik.
“Indonesia akan fokus mendorong implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific agar semua negara dapat berkembang bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, srikandi wanita ini menegaskan bahwa multilateralisme dibangun di atas fondasi kolaborasi yang inklusif. Hanya dengan demikian, maka multilateralisme dapat membuahkan hasil dan mengatasi berbagai tantangan masa kini.
Dengan pengaruh kolektif yang dimilikinya, G20 harus dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali spirit kolaborasi. (agr/muu)
Load more