Bojonegoro, tvOnenews.com - Sumbangsih ulama dan pesantren sangat besar dalam perjalanan bangsa sebelum kemerdekaan dan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Oleh karena itu, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan bahwa para ulama merupakan pemilik saham negeri ini sehingga mereka harus diberi ruang besar untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa.
Hal itu disampaikan LaNyalla saat berkunjung ke Pondok Pesantren Modern Al Fatimah, Bojonegoro, Jumat (3/3/2023).
Ketua DPD RI ditemui langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Dr. KH. Tamam Syaifuddin, M.Si.
"Tetapi sejak bangsa ini melakukan Amandemen Konstitusi di tahun 1999 sampai 2002, kedaulatan sudah tidak lagi di tangan rakyat, termasuk di dalamnya para ulama dan kalangan pesantren. Kedaulatan rakyat sudah dipindahkan kepada kedaulatan partai politik dan presiden," ujarnya.
Padahal ulama dan kalangan pondok pesantren di era sebelum kemerdekaan, pondok pesantren adalah prototype dari masyarakat madani. Pondok pesantren menjadi solusi bagi masyarakat.
"Peran ulama dan kiai-kiai pengasuh pondok pesantren juga tidak bisa dihapus dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Lahirnya peristiwa 10 November 1946 karena adanya resolusi jihad dari Rais Akbar NU Kiai Hasyim Asy’ari. Lalu, peran para ulama dan kiai se-Nusantara dalam memberikan pendapat dan masukan kepada Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang kemudian menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan banyak sekali peran lainnya," papar LaNyalla.
Load more