Sementara itu Syamsul Bahri dalam kesaksiannya, mengemukakan bahwasanya antara Edy Rahmat (eks Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pemprov Sulsel) dengan NA, sama sekali tidak ada kedekatan khusus. Hanya sebatas atasan dan bawahan.
Selama ini, diketahui Syamsul, tidak ada komunikasi maupun pembahasan khusus antara Edy dengan NA terkait proyek, terkecuali saat NA melakukan survey jalan. Begitu halnya soal pemberian uang dari sejumlah kontraktor yang diluar sepengetahuan NA.
Menyinggung soal pertemuan NA dengan Robert, H Haeruddin dan Ferry dengan adanya pemberian uang saat itu, Salman mengaku kurang yakin. Ia tidak secara jelas mengetahui isi pembicaraan mereka. “Saya tidak tahu apa yang dibahas. Itu hanya asumsi saya saja kalau dibahas soal uang terima kasih,” akunya.
Terkait pemberian uang dollar dari H. Momo dalam amplop cokelat, disebutnya itu diperuntukkan buat Iqbal, ipar NA. Namun Iqbal menolak dan lantas dollar Singapura itu diambil Syamsul.
“Bagaimana mungkin, Anda bisa mengambil uang itu, sementara Pak Iqbal saja menolak,” tanya Penasehat Hukum Nurdin Abdullah. “Iya, karena saat itu butuh pak,” jawab Syamsul.(abdullah/toz)
Load more