Jakarta, tvOnenews.com - Tim gabungan Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) masih terus melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran di Kampung Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mencari titik api sumber utama yang menyebabkan ledakan Depo Pertamina Plumpang tersebut.
"Di TKP ini ada beberapa gabungan yang pertama dari Labfor Inafis, Puslabfor, Pusinafis. Inafis ada dua dari Mabes, ada juga dari Polda Metro Jaya. Tujuan utamanya untuk mencoba melihat mencari titik api sumber utama," ungkap Trunoyudo, Minggu (5/3/2023).
"Sehingga bisa mengetahui apa penyebab dan kemudian nantinya akan dibuat suatu sketsa TKP," sambungnya.
Dia mengatakan, sejak mulai pencarian titik api utama itu, Puslabfor Polri langsung menggunakan drone dan citra satelit.
Hal ini guna melihat secara keseluruhan dari atas terkait kerusakan yang ditimbulkan dari insiden ledakan tersebut.
"Ada teknologi namanya drone ya sistem satelite dimana melihat TKP secara umum dan juga secara khusus, setelah itu juga melakukan identifikasi dari Inafis kemudian melihat kerusakan yang ditimbulkan dari kejadian tersebut," jelasnya.
Dia menambahkan, tim gabungan Inafis ini dikerahkan guna menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab utama peristiwa yang menewaskan 19 orang ini. Apakah ada unsur kelalaian atau tidak, atau bahkan kemungkinan kesengajaan.
"Mencoba melihat disini, sehingga dalam proses penyelidikan ini bisa melihat apakah ada kelalaian, kesengajaan, apakah juga karena bencana alam," ujar Trunoyudo.
Dia menyebut, hingga saat ini pihaknya belum menemukan titik terang. Tim gabungan Inafis dan Puslabfor masih melakukan proses penyelidikan.
"Sementara ini tim yang sedang bekerja dari gabungan Pusinafis dan Puslabfor dan Polda Metro Jaya seluruhnya ada 25 orang termasuk ada juga dari dokpol baik dari Pusdokkes maupun dari Polda Metro jaya," bebernya.
"Jadi hasilnya sementara masih kita tunggu, hasil sementara hari ini kita masih melakukan olah TKP," lanjut dia.
Akibatnya sejumlah permukiman warga yang tak jauh berada di area depo rata dengan tanah dan hangus saat ledakan dan kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara terjadi.
Data terakhir mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah menjadi 19 orang.(rpi/muu)
Load more