Jakarta, tvOnenews.com - Pertamina buka suara terkait penanganan korban yang terdampak kebakaran akibat kebocoran pipa BBM Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Deny Djukardi menjelaskan, bahwa pihaknya menanggung seluruh perawatan korban yang masih dirawat di Rumah Sakit.
"Kalau untuk penanganan korban, terkait tadi yang sedang dalam proses pemulihan perawatan untuk penanggungan biaya perawatannya seluruhnya kami tanggung," ungkap Deny saat ditemui di Posko pengungsian korban di RPTRA Rasela, Koja, Jakarta Utara.
Selain itu, Deny mengatakan, Pertamina juga bertanggungjawab kepada korban yang meninggal dunia akibat insiden kebakaran Depo BBM Pertamina tersebut.
"Kepada korban yang meninggal juga kami ikut menanggung biaya pemakaman dan juga dana kerohiman bagi para korban yang meninggal," ucap dia.
Kemudian, ketika ditanyakan terkait keluarga korban meninggal yang sudah mendapatkan uang ganti rugi senilai Rp 10 juta. Namun diminta tidak menggugat Pertamina.
Deny mengaku tak mengetahui pasti soal informasi tersebut. Dia mengatakan akan mengkonfirmasi ulang kepada timnya.
"Nanti saya konfirmasi lagi ya terkait seperti itu, karena kami juga masih mendata masing-masing korban baik yang ahli waris juga tentunya," katanya.
Dia menyebut, saat ini pihaknya masih mendata mengenai korban-korban yang terdampak, baik yang luka maupun yang meninggal dan yang kehilangan harta bendanya.
"Ini masih kita coba data, kemudian terkait dengan pemberian nanti saya konfirmasi dengan tim kami di Plumpang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mengaku sangat menyesalkan dengan adanya pihak-pihak yang menggiring opini seolah warga Kampung Tanah Merah yang menjadi "kambing hitam".
Mereka meminta agar tak dijadikan kambing hitam politik saat momentum musibah menimpanya.
Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB), Mohamad Huda menjelaskan bahwa terdapat pihak-pihak yang memanfaatkan momentum musibah kebakaran yang menimpa warga Kampung Tanah Merah.
Dia mengatakan, seolah warga dijadikan kambing hitam politik. Sebab, musibah ini justru dikaitkan ke persoalan politik kebencian terkait persoalan IMB ataupun persoalan kepemilikan lahan.
"Ibarat warga korban kebakaran sudah jatuh tertimpa tangga, masih dituduh penyerobot lahan," ungkap Huda, Selasa (7/3/2023).
Dia menegaskan bahwa insiden kebakaran yang menimpa Kampung Tanah Merah itu murni kelalaian pihak Pertamina.
"Jadi sekali lagi musibah ini murni adalah kelalaian pihak Pertamina dan jangan warga Tanah Merah dan warga korban yang dijadikan kambing hitam. Ibarat warga sudah jatuh tertimpa tangga," tegas dia. (rpi/aag)
Load more