Jakarta, tvOnenews.com - Dalam pertemuan the 9th Australia-Indonesia Ministerial Council Meeting (MCM) di Melbourne, Australia, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menekankan bahwa terorisme masih menjadi momok atau ancaman laten, baik yang bermotif ideologi, politik, dan konflik horizontal, sehingga membutuhkan Kerja sama kedua negara di berbagai tingkatan.
“Di kawasan Asia Tenggara, terorisme dan radikalisme masih akan menjadi ancaman serius. Berbagai kelompok teror afiliasi ISIS dan Al Qaeda yang tetap berpotensi menggangu stabilitas Kawasan,” kata Menko Polhukam, Mahfud MD dalam siaran persnya, Selasa (14/3/2023).
Pada pertemuan ke-9 MCM hari ini (14/3/2023), delegasi Indonesia dipimpin oleh Menko Polhukam, sedangkan Delegasi Australia dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keamanan Siber Australia, Clare O’Neil.
Sejumlah hal dibahas antara lain Foreign Terrorist Fighters (FTF), radikalisasi online, radikalisasi perempuan dan generasi muda, serta perkembangan upaya penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan.
“Proses radikalisasi melalui media sosial/internet perlu diberikan perhatian yang lebih besar mengingat sebagian besar serangan teror yang dilakukan oleh pelaku tunggal (lone wolf), sebagian besar pelakunya menjadi korban dari proses radikalisasi melalui media sosial/internet,” ujar Menko Polhukam Mahfud MD.
Ia menyampaikan kepada Menteri Clare O’Neil, bahwa kedua negara telah berkolaborasi dengan baik dalam upaya penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan melalui berbagai mekanisme kerja sama, baik di tingkat bilateral, regional, maupun multilateral.
Load more