“Perlu adanya konsep pengembangan kawasan yang mampu mengoptimalkan ketersediaan lahan di wilayah perkotaan. Oleh karena itu, harus ada alternatif dan pilihan pengembangan tata ruang perkotaan dengan perencanaan sistem dan jaringan transportasi. Dalam mewujudkan sistem dan jaringan transportasi perkotaan yang efektif dan optimal, ketersediaan fasilitas pendukung dan integrasi moda dapat menjadi stimulus yang penting sebagai push and pull factor bagi masyarakat untuk berpindah dari kendaraan pribadi menjadi menggunakan kendaraan umum,” lanjut Popik.
Perkotaan di Indonesia saat ini banyak yang memiliki masalah terkait pengembangan transportasi dan tata ruang perkotaan. Hal ini dikarenakan proses urbanisasi penduduk desa ke kota yang menyebabkan terjadinya kepadatan yang terkonsentrasi di wilayah perkotaan.
Di samping itu keberadaan jalan nasional merupakan urat nadi utama pergerakan barang dan penumpang yang dapat menjadi akselerasi percepatan pertumbuhan sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan pada Pasal 169 mengarahkan Subdit Fasilitas Pendukung dan Integrasi Moda (FASPIM) sebagai unit kerja yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas pendukung dan integrasi moda.
“Oleh karena itu, dalam pengaplikasian di lapangan perlu adanya sinergitas dan konsep rencana yang sama antara pusat dan daerah agar menghasilkan produk pembangunan yang dapat digunakan oleh masyarakat dan meningkatkan ekonomi masyarakat serta mobilitas yang cepat, aman, nyaman, murah, ramah kepada penyandang difabel dan berwawasan lingkungan,” ujar Popik.
Kegiatan Sosialisasi Penyediaan Fasilitas Pendukung dan Integrasi Moda ini diikuti oleh Peserta yang hadir secara fisik berjumlah 145 orang dan hadir secara online berjumlah lebih dari 100 (seratus) orang yang terdiri dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Dinas Perhubungan Provinsi seluruh Indonesia, Direktorat Teknis dilingkup Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Udara dan Perkeretaapian, stakeholders Kementerian/Lembaga terkait, civitas akademika dan penggiat sector transportasi di seluruh Indonesia.
Turut hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini yaitu Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Gede Pasek Suardika, Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, Anton Marthalius dari PT Angkasa Pura II (Persero), Vice President Komersial PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Hendriawan Nur Kuncoro, Plt Executive Vice President of Passenger Transport Marketing and Sales PT KAI Ririn Widi Astutik, dan Akademisi Universitas Diponegoro, Okto Risdianto Manullang.
Load more