Sukabumi, Jawa Barat - Melukis adalah suatu kegiatan yang umum dilakukan menggunakan cat dan kuas. Namun berbeda dengan salah satu pelukis asal warga Kampung Selajambu RT 4 RW 1 Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi ini. Dia mengganti cat lukis dengan jelaga yang berasal dari asap lampu minyak (centir).
Pelukis jelaga N Suryana Menggeluti lukisan dengan metode asap jelaga sejak 5 bulan yang lalu.
"Sebelumnya saya belajar melukis sejak SMP di Kebonpedes oleh guru seniman saya waktu itu, kalau untuk lukisan jelaga awalnya terinspirasi dari pelukis jelaga luar, Steven Spazuk warga negara Prancis," kata Suryana.
Dia kemudian berdiskusi dengan seniman asing itu melalui media sosial
"Akhirnya saya mencoba sendiri, sempat beberapa kali gagal namun tidak pantang menyerah terus saja saya lebih memperdalaminya dan akhirnya bisa juga," ungkap Suryana.
Menurutnya, proses pembuatan sebuah lukisan jelaga membutuhkan waktu satu hari.
"Awalnya membuat gambar sketsa pada media kertas pakai pensil, lalu dengan menggunakan lampu minyak mengambil asap jelaganya supaya menempel pada kertas tersebut. Setelah itu jelaga yang menempel pada kertas dilukis dengan menggunakan kuas, jarum, atau bulu ayam sesuai kebutuhan gambar yang dilukis. Lalu finishing di-clear menggunakan pernis untuk menahan jelaga tersebut dari air dan suhu," tuturnya.
Load more