Magetan, Jawa Timur- Kelangkaan bbm jenis solar bersubsidi, yang terjadi di Magetan mulai berdampak pada aktivitas perekonomian warga yang mulai terganggu. Selain distribusi sayur dan telur di Magetan terhambat, kini juga dirasakan para petani yang tak bisa mengairi dan membajak sawahnya.
Seperti yang terjadi di SPBU Kecamatan Selosari Kota Magetan, pada Rabu pagi antrean panjang kendaraan truk, angkutan umum dan juga kendaraan pribadi, masih berlangsung meski kondisinya tak separah pada hari-hari sebelumnya.
Bahkan kini, kelangkaan bbm jenis solar bersubsidi di Magetan, mulai berdampak pada aktivitas perekonomian warga yang mulai terganggu.
Magetan yang juga dikenal selain sebagai kota wisata, juga merupakan daerah penghasil aneka sayur dan telur. Kini mereka mengeluhkan pendistribusian sayur dan telur ke sejumlah kota dan kabupaten tetangga terhambat, karena waktu mereka habis digunakan untuk mengantre solar di SPBU.
“Ya jelas terganggu pak, ini saya mau bawa setoran aja terganggu, daerah sini sama sulit cari solar, saya mau setor telor ke Jawa tengah di sana juga sama sulit solar. Kalau normal bisa bongkar muatan jalan lagi kalo antre seperti ini sehari hanya bisa sekali jalan,” kata sopir truk muatan telor, Widarto.
Kondisi yang sama juga mulai dirasakan para petani, yang mulai mengeluhkan belum bisa mengairi sawah, dan juga membajak sawahnya, karena mesin pompa air dan juga mesin pembajak sawah mereka kehabisan solar.
“ Beli solar untuk mesin disel bajak pertanian, antre sejak jam 6 pagi itupun dibatasi hanya 30 liter perorang pak, sekarang masyarakat susah pak, petani mau kerja itu Kalo gak ada solar ya gak jalan, gak bisa mengairi sawah karena kemarau harus di disel,” keluh Kadimun petani asal Selosari Magetan yang juga ikut antre solar.
Load more