“Tapi kalau dia tidak mampu mempertanggungjawabkan apa yang dia omong, maka saya menilai, saya menganggap Pak Mahfud telah bermain politik. Untuk apa dia mau ungkapkan itu tapi enggak tuntas enggak jelas, ya kan, bikin letupan-letupan begitu saja. Buka aja sekalian,” bebernya.
Namun, Benny menilai Mahfud telah frustasi karena mengungkapkan kasus ini di publik. Menurutnya, temuan itu harus lapor ke aparat penegak hukum sebagai langkah pertama.
“Kalau mentok ke aparat penegak hukum dia lapor ke Presiden. Dan kalau lapor ke presiden akan ketemu solusinya. Lalu apa jalan terakhirnya? Nanti laporkan ke publik. Berarti frustasi si Mahfud ini. Akan kita dukung dia,”kata dia.
“Jadi bukan ada perbedaan saya dengan Mahfud. Tapi jangan setengah-setengah. Jangan mencla-mencle. Kalau dia bilang menantang, saya justru menantang, Mahfud harus berani membuka seluru datanya. Ini DPR melindungi dia,” jelas Benny.
Sementara itu, terkait Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mendatangi Presiden Jokowi di Istana Merdeka, pada Senin (27/3/2023) pagi, Benny menilai dugaan transaksi mencurigakan itu benar adanya.
“Itu saya enggak tahu karena itu bukan urusan saya. Tapi itu berarti bahwa benar akan ada kecurigaan dana. Iya kan. Berarti Mahfud benar. Untuk mengungkapkan kebenaran ini, saya mohon Pak Mahfud jangan mundur satu langkah,” tegas dia.
“Oleh karena itu saya minta, jangan demi menjaga kursi dia mencla-mencle. Kalau berani dia. Kalau mau benar sesuai omongan dia. Itu yang saya tantang. Jangan lepas, ini dan itu. Harus berani dong. Termasuk merilis atau melepas kenyamananmu demi kebenaran,” pungkas Benny. (saa/aag)
Load more