Kendati begitu, Entang menyayangkan data perberasan yang ada saat ini masih terbatas pada angka dan belum bercerita banyak tentang seluk beluk perberasan di Indonesia.
Entang mengatakan, saat ini banyak pihak yang berharap agar BPS mampu menjelaskan apa yang menjadi soal utama dalam melakoni pembangunan yang tengah dilakukan.
"Jadi bukan hanya mengumpulkan dan menyusun data sehingga tercetak rapih dalam sebuah buku, tapi yang lebih diutamakan adalah sampai sejauh mana data tersebut bisa berbicara pada pembangunan yang sedang dilakukan," katanya.
Entang menambahkan, sejak awal Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah memiliki komitmen penuh pada penggunaan satu data yakni data BPS. Bahkan dalam program 100 hari kerjanya, SYL ingin agar negeri ini memiliki satu data pangan yang akurat dan akuntabel.
"Itu sebabnya, wajar jika banyak pihak yang mengapresiasi atas kemauan politik seperti ini," jelasnya. (aag)
Load more