Karena itu, Politisi PKS ini menegaskan, fraksinya di DPR menolak tegas rencana impor beras dua juta ton yang dinilai telah mencederai nilai dan semangat petani dalam berproduksi.
“Kita (PKS) sudah jelas ya menolak keras impor. Apalagi angkanya tidak masuk akal. Terlebih bulan Maret dan April ini memasuki puncak panen. Ini ada apa? Jangan selalu mempertimbangkan konsumen tapi petani merugi,” ujarnya.
“Pengumuman impor beras dalam waktu dekat ini pasti berpengaruh, baik itu secara psikologis maupun langsung terhadap harga di tingkat petani. Semua serba dirugikan. Petani tertekan, konsumen masih juga membayar lebih tingginya harga beras. Panen raya tak berpengaruh apapun di masyarakat terhadap ketersediaan maupun harga beras yang wajar,” pungkas Andi Akmal Pasluddin.
Sebagaimana diketahui bersama, rencana impor beras menguat setelah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menugaskan Perum Bulog untuk segera melakukan impor dalam memenuhi cadangan beras pemerintah.
Sampai saat ini, penolakan impor terus berdatangan dari sejumlah kalangan. (aag)
Load more