Dede memutuskan untuk mentato area wajah dan batok kepala saat dirinya tergabung dalam komunitas Vespa. Dia memutuskan hal itu agar kelihatan sangar.
Namun, pria ini mengaku menyesal telah mentato sebagian dari tubuhnya karena mendapat stigma buruk dari masyarakat.
Dia bercerita bahwa dirinya sering dipandang sebelah mata oleh orang lain. Hal ini berimbas kepada keluarga yang juga turut dinilai buruk.
"Karena biar kelihatan keren gitu kan. Ya namanya seni kan. Tapi pas sudah tua malah nyesel. Apalagi warga memandang saya sebelah mata. Jadi keluarga jelek kan. Saya hapus tato ingin lebih baik saja, hijrah, mumpung lagi gratis juga," ujarnya.
Dia berharap lewat kegiatan hapus tato ini dapat mengembalikan stigma buruk tentang dirinya yang dinilai seperti seorang preman. Terlebih kegiatan hapus tato ini tidak dipungut biaya sama sekali.
Kisah menarik Dede Abdul Hakim, pria penuh tato yang ingin hijrah. Dok: Abdul Gani Siregar/tvOne
Load more