Pacitan,Jawa Timur - Puluhan orang penyandang disabilitas mengikuti pelatihan mengolah makanan yang diselenggarakan Ibu-Ibu Bhayangkari Ranting Kepolisian Sektor Kota Pacitan di rumah salah seorang penyandang disabilitas di Desa Sumberharjo Kecamatan Pacitan. Mereka terdiri dari penyandang disabilitas fisik dan penyandang disabilitas sensorik, rungu, wicara, serta tuna netra.
Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono saat menghadiri pelatihan tersebut menjelaskan, pelatihan bertujuan meningkatkan keterampilan dan pengembangan potensi diri bagi para penyandang disabilitas.
Respon masyarakat juga sangat baik, mereka optimistis penyandang disabilitas bisa mengambil peran yang sama di masyarakat khusunya dalam bidang wirausaha.
“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan penyandang disabilitas, serta mendorong kemandirian melalui pemasaran produk usaha berbasis digital. Mengasah kemampuan berbisnis di rumah,” terang Wiwit, di sela-sela pelatihan
Sugeng Eni Handayani Ketua Bhayangkari ranting Pacitan selaku motivator menambahkan, pada pelatihan tersebut peserta diajarkan mengenai pengenalan bagaimana mengolah sebuah makanan ringan khas Pacitan. Mulai dari memilih bahan, praktik pengolahan, hingga pengemasan produk. Untuk meningkatkan penjualan, mereka nanti akan diperkenalkan dunia digital. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan semangat penyandang disabilitas untuk tetap berusaha dan berkarya di era new normal masa pandemi ini.
“Pengembangan potensi diri penyandang disabilitas merupakan salah satu upaya mengakomodir hak penyandang disabilitas agar mampu mengembangkan fungsi sosial di masyarakat,” ungkap Eni Handayani.
Pelatihan ini sekaligus sebagai representasi dan wujud perhatian untuk selalu mendorong potensi penyandang disabilitas menuju disabilitas yang mandiri, mampu berkarya, dan bermartabat.
Pihaknya berharap dengan kemampuan dan kecakapan dalam mengelola usaha, para penyandang disabilitas ini diharapkan bisa memiliki kehidupan yang mandiri, bahkan mampu membuka peluang kerja bagi yang lainnya.
Kegigihan demi meraih kesuksesan ditunjukkan para penyandang disabilitas ini. Salah satunya Dwi Susilowati. Kesempatan berlatih dimanfaatkan untuk mengasah kemampuannya dalam mengolah makanan atau camilan kuliner tradisional khas Pacitan.Tak heran jika semua penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan tersebut terus memoles kemampuannya dalam meracik camilan seperti keripik pisang, peyek, tahu crispy, dan berbagai olahan ikan dan buah buahan.
Wanita yang lahir dengan keterbatasan fisik pada tangan dan kedua kaki itu memang terbilang tekun dalam menambah keterampilan agar bisa menjadi orang yang sukses di masa mendatang.
“Saya mulai dari belajar mengupas, mengiris, serta mengoreng. Dan sekarang saya mencoba memperkuat kemampuan dalam memasarkan dan membangun usahanya,” terang Dwi.
Ini yang membuatnya makin percaya diri bahwa suatu hari nanti dia bisa membuat merk kemasan dengan namanya sendiri. (Agus Wibowo/act)
Load more