Tak dapat disangkal, ia sebutkan, trend transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sedimikian pesat dalam dunia pembayaran yang serba digital ini.
"Katanya, berdasarkan data BI per April 2022, transaksi pembayaran menggunakan QRIS mengalami pertumbuhan dari Rp5,8 Triliun per Maret 2022 menjadi Rp7,5 triliun pada April 2022," papar Sohibul Anshor.
Bahkan, ia katakan, Gubernur BI Perry Warjiyo kala itu pun angkat bicara, bahwa pengguna QRIS sebagian besar atau 90 persen dari 17,2 juta merchant didominasi oleh pelaku UMKM.
"Menurut Pratama, 'sekarang semua orang berlomba-lomba menggunakan QRIS payment karena mudah untuk membayar, tetapi itu juga sangat mudah sekali dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab atau hacker untuk membuat QR code palsu," jelasnya mengakhiri.
Sebelumnya diberitakan, Bank Indonesia (BI) angkat bicara terkait kasus pemalsuan alat pembayaran kode batang (barcode) QR Indonesian Standard (QRIS) untuk infaq di sejumlah masjid di wilayah DKI Jakarta.
Bank Indonesia (BI) menyayangkan penyalahgunaan QRIS di rumah ibadah yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, pihaknya telah mendapatkan laporan kasus ini dari pengurus Masjid Istiqlal Jakarta.
Load more