Dirinya hanya mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung dengan sebutan 'Dajjal' terhadap pembangunan infrastruktur. Pemilihan kata 'Dajjal' itu hanya sebuah konotasi dan tidak bermaksud ke SARA.
"Gue cuma mau ngasih kritikan kalau bilang 'Dajjal' tidak akan viral. Itu konotasi doank. Bukan untuk SARA," ucapnya.
Bima melanjutkan, beberapa pihak berusaha mencari kesalahan dirinya dan melakukan profiling mengenai latar belakang pendidikannya.
"Polisi datang ke rumah, minta ijazah dan data-data pribadi untuk mencari kalau gue kuliah tanpa sponsor selain orang tua," tambahnya.
Bima menegaskan, dirinya berkuliah di Australia murni biaya dari ibunya yang memiliki usaha di bidang pertanian. Bukan biaya dari ayahnya yang bekerja sebagai PNS.
"1 Dollar pun gak pernah bokap kirimin, karena gajinya gak cukup. Hari ini bokap dipanggil Bupati Lampung Timur, polisi Dateng ke rumah minta data pribadi," katanya.
Diketahui, Bima Yudho Saputro, pemilik akun tiktok @awbimaxreborn dilaporkan ke Polda Lampung oleh Advokat dan Penasehat Hukum pada Kantor Hukum Gindha Ansori Wayka-Thamaroni Usman & Rekan, karena dugaan penyebaran hoax tentang Provinsi Lampung.
Load more