Yogyakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan tingkat aktivitas yang cukup tinggi berupa kegempaan. Hingga saat ini Gunung Merapi masih ditetapkan pada status Siaga atau Level Tiga.
Dari periode pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Minggu, 24 Oktober 2021, Gunung Merapi secara visual terlihat jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang setinggi 50 hingga 75 meter di atas puncak kawah.
Dari data seismogram mencatat gempa guguran 38 kali, hembusan 3 kali, hybrid/fase 7 kali dan gempa tektonik jauh 5 kali. Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada status Siaga atau Level Tiga.
BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Nuryanto/Ner
Load more