Sukabumi, JawaBarat - Heboh beredar video di aplikasi perpesanan WhatsApp, terkait adanya masyarakat yang mendatangi salah satu warga berinisial AS (60) di Kampung Citangkalak RT 05/10 Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (23/10/2021).
Kapolsek Kebonpedes, Iptu Tommy Ganhani Jaya Sakti mengatakan bahwa dirinya langsung datang ke lokasi untuk mengecek dan menjaga kondisi masyarakat agar tidak terprovokasi dengan hal yang belum diketahuinya.
"Dalam video yang beredar ada yang bernarasikan bahwa itu adalah padepokan sesat, ada juga yang mengatakan aliran sesat, sehingga membuat masyarakat penasaran dan mendatanginya, padahal kejadiannya bukan seperti itu," Ujarnya minggu (24/10/2021).
Tommy menambahkan bahwa kejadian itu berawal dari masyarakat yang resah dengan adanya penggabungan simbol-simbol keyakinan, dan memuat tulisan yang dianggap tidak sesuai ajaran agama. Hal tersebut terekam dalam video yang beredar dimana salah satu warga memperlihatkan lukisan dan tulisan di dalam rumah tersebut yang dianggap tidak lazim.
"Dalam penanganannya, kami bergerak cepat melakukan dialog dan diskusi tentang keresahan warga tersebut dan alhamdulillah berjalan kondusif, kedua belah pihak saling memahami, AS akan menghapus penggabungan simbol-simbol keyakinan itu dan masyarakat pun tidak berbuat melawan hukum, intinya tadi semuanya berjalan kondusif," Tuturnya.
Sementara itu Camat Kebonpedes, Ali Iskandar mengatakan bahwa dalam berkehidupan sosial apalagi berkaitan dengan kebiasaan di masyarakat, maka jika ada hal-hal yang dirasa tidak seperti biasanya berlaku secara umum tentu akan menghadirkan beberapa pertanyaan. Oleh karena itu warga mendatangi rumah milik warga berinisial AS.
"Iya wajib bagi kita untuk melakukan instrument scaning, mengamati yang terjadi di lingkungan, mencari data, memastikan tidak ada yang main hakim sendiri, tidak ada persekusi, tidak ada yang merasakan terintimidasi, tapi juga bisa terklarifikasi info yang sebenarnya," ujar Ali kepada wartawan.
Load more