Di samping dengan alasan mengurangi pesaing dalam berkarir, ia menjelaskan sabotase antarklik di internal kepolisian juga bisa saja dilakukan untuk melindungi oknum. Jika demikian, maka polisi-polisi baik sengaja dijungkal atau dijatuhkan dengan berbagai cara demi tujuan polisi-polisi yang nakal tetap leluasa melakukan pidana. Baik pidana secara individual maupun dalam bentuk sindikasi bersama pihak eksternal kepolisian.
"Nah, kembali ke pledoi TM. Dengan adanya indikasi perang bintang di balik kasus TM, sangat patut jika Mabes Polri mendalami informasi-informasi sensitif yang disampaikan TM," jelas dia.
Maka artinya, menurut Reza kasus Teddy Minahasa cukup menarik dicermati dan wajar jika menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, jika benar kriminalisasi itu terjadi terhadap Teddy Minahasa yang berpangkat jenderal bintang dua, maka sangat mungkin jika hal serupa dilakukan kepada masyarakat biasa yang tidak memiliki pangkat dan jabatan kuat.
Kini proses persidangan Teddy Minahasa dalam perkara narkoba mulai memasuki babak akhir. Setelah pembacaan pledoi atau nota pembelaan dari terdakwa dan juga kuasa hukum, sidang kasus narkoba Teddy Minahasa akan kembali digelar pada 18 April 2023 dengan agenda sidang replik.
Selanjutnya pada tanggal 28 April 2023 baal digelar sidang duplik. (hrs/aag)
Load more