Pacitan, tvOnenews.com - Pihak keluarga berharap proses evakuasi terhadap jasad Pratu Miftahul Arifin bisa segera dilakukan. Prajurit terbaik TNI Angkatan Darat tersebut gugur pasca kontak senjata dengan Kelompok Separatis Teroris di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua pegunungan (15/04/23).
Sementara kediaman keluarga almarhum saat ini masih ramai warga yang berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa atas gugurnya Pratu Miftahul Arifin. Parmini, ibu kandung Pratu Miftahul Arifin mengatakan hati keluarga sangat terpukul dengan gugurnya Pratu Miftahul Arifin.
Prajurit TNI yang berdinas di Kesatuan Yonif 321/ GT Cicalengka Jawa Barat tersebut merupakan putra pertama dari dua bersaudara pasangan Agus Santoso dan Parmini.
"Yang jelas hati keluarga sangat terpukul. Apalagi sudah 3 hari ini belum ada kabar kejelasan evakuasi," ujarnya.
Parmini memohon kepada Pemerintah dan Panglima TNI agar jasad Pratu Miftahul Arifin, setelah berhasil di evakuasi untuk dipulangkan dan pemakaman di kampung kelahirannya Pacitan Jawa Timur.
"Sekali lagi saya memohon kepada bapak Panglima agar pemakaman anak saya dilakukan di Pacitan, kami keluarga sudah menunggu Pak," mohonnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Inf. Roliyanto menjelaskan, saat ini proses evakuasi jasad Pratu Miftahul Arifin masih terus diupayakan. Mengingat sampai saat ini masih terjadi kontak senjata antara prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.
Cuaca yang tidak menentu juga menjadi salah satu faktor proses evakuasi terhambat. Untuk itu Dandim 0801 Pacitan menyampaikan kepada pihak keluarga untuk bersabar.
"Jadi berdasarkan informasi yang kami terima sampai dengan hari ini, proses evakuasi masih terus diupayakan karena masih terjadi kontak senjata. Cuaca disana juga tidak menentu atau hujan dan berkabut. Kami sampaikan kepada pihak keluarga agar sabar dan mohon do'anya supaya proses evakuasi berjalan lancar," katanya.
Rencananya Pratu Miftahul Arifin akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pacitan Jawa Timur.(asw/chm)
Load more