Jakarta, tvOnenews.com - Hari Jumat, (21/4/2023) menjadi hari penuh momen sejarah bagi PDIP dan Ganjar Pranowo, hingga viralnya di media sosial soal cerita Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy alias Romy.
Di mana Romy menceritakan Menko Polhukam, Mahfud MD yang ditolak tiga partai politik saat hampir jadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo saat pemilihan presiden 2019. Cerita itu diposting akun TikTok @2045TV.
Dama cerita itu, Romy bercerita dirinya ditelepon oleh Menteri Sekretariat Negara, Pratikno. Dia disuruh mengarahkan Sekretaris Jenderal PPP saat itu, Arsul Sani, agar bertolak ke restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sambil membawa cap.
"Oke pak kalau begitu. Tetep Pak Mahfud ya, Pak Pratik ya? gak dijawab (katanya Pratikono) 'sudah nanti lihat saja'. Saya punya Sekjen saya suruh merapat ke Plataran. 'bawa cap jen'. Pak Asrul Sani waktu itu datang ke sana. Nah gak lama setelah Pak Asrul Sani berangkat, Pak Pratik ngebel lagi. 'Mas jangan ke Plataran Menteng, belok dulu ke istana. Lantas saya berangkat ke istana, saya telepon Pak Arsul," begitu kata Romy seperti dikutip pada Sabtu (22/4/2023).
Dalam sambungan telepon, Romy meminta Asrul untuk kembali dulu ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP. Dia minta Arsul jangan memberikan pernyataan apapun ke awak media karena menurut firasatnya cawapresnya tidak jadi Mahfud MD.
Sesampainya di sana, Romy mengatakan sudah ada Jokowi, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, Ketum Partai Golongan Karya, Airlangga Hartarto, dan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Load more