Bangkalan, Jawa Timur - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangkalan menggunakan pakaian adat budaya Madura sakera dan marlena. Langkah itu dilakukan selain ingin melestarikan pakain adat budaya setempat, mereka juga ingin para siswa dapat mengenali dan mengatahui adat budayanya sendiri sejak dini.
Para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kemayoran satu Kabupaten Bangkalan Madura menggunakan pakainya adat budaya setempat.
Siswa laki-laki- mengenakan baju putih bergaris merah yang di lapisi hitam polos dan celana hitam, lengkap dengan ikat kepala (odheng) pakaian ini dikenal pesak.
Sementara bagi siswa perempuan mengenaikan pakaian kebaya merah, jilbab merah dan bawahanya sampur berwarna merah agak kehitaman. Pakaian perempuan disebut marlena khas adat budaya madura.
Pakaian adat budaya sakera dan marlena digunakan khusus disaat hari besar nasional maupun hari kebesaran wilayah setempat. Hal ini dilakukan agar siswa mengenal dan mengetahui sejak dini pakaian adat istiadat budaya daerah supaya tetap lestari.
"Setiap ada hari besar nasional, siswa disini memakai adat budaya kedaerahan, sakera, marlena, ini dilakukan supaya adat budaya tidak luntur," kata Nurhayati Eka, kepala sekolah SDN Kemayoran Satu Bangkalan.
Meski pakain adat budaya madura ini digunakan dalam hari tertentu, namun para siswa sangat menyukainya.
"Dihari biasa, tetap memakai seragam merah putih, seragam kain batik dan baju olahraga. Saya senang sekali dan bangga pakai pesak," Fahrisa Athaya, siswa SDN Kemayoran Satu Bangkalan imbuhnya
Pakaian warisan dari para leluhur, diharapkan tetap dikenang dan dicintai oleh generasi penerusnya. (Dimas farik/rey)
Load more