Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta, Arifin menegaskan bahwa pihaknya memperbolehkan adanya pengamen namun jangan ngamen di persimpangan jalan.
“Profesi dia ngamen, saya bilang ya boleh aja profesi dia ngamen, tapi yang gak boleh itu di simpang-simpang jalan itu,” kata dia, di Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan para pengamen yang bernyanyi di persimpangan jalan akan diamankan oleh Satpol PP.
“Kalau ngamen di simpang jalan gak boleh, pasti kami lakukan tindakan. Tindakan dalam rangka memberikan perlindungan, keselamatan buat yang bersangkutan,” ujarnya.
Oleh karena itu, apabila para pengamen ini bernyanyi di tempat yang telah disediakan seperti restoran, kafe, dan lokasi-lokasi yang tidak membahayakan, Satpol PP tidak mempermasalahkan hal tersebut.
“Jadi kalau ngamen pada tempatnya boleh, kan pada tempatnya. Ini dikasih tempat ngamen boleh silakan. Kalau tempatnya di persimpangan jalan tadi yang enggak boleh,” tandas Arifin.
Sebelumnya, Arifin mengaku jajarannya telah berhasil mengamankan sebanyak 2.086 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) periode Februari hingga April 2023.
“Kalau untuk operasi PPKS, saya sampaikan bahwa jumlah PPKS yang terus-menerus kita lakukan (penjaringan) itu jumlahnya sebanyak 2.086 orang periode tanggal 9 Februari sampai 10 April 2023,” kata Arifin, kepada wartawan, dikutip Rabu (12/4/2023).
Dinas Perhubungan DKI Jakarta nantinya akan bekerja sama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta dalam menyelesaikan kasus PPKS yang banyak meresahkan masyarakat.
Lebih lanjut, dia menuturkan para PPKS yang telah diamankan ini, kemudian akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan pendataan.
“Di-assessment apakah mereka punya keluarga atau tidak, KTP-nya DKI atau bukan. Tentunya hal itu akan dilakukan oleh Dinas Sosial,” jelasnya.
Arifin pun membeberkan bahwa selama bulan Ramadhan yang seharusnya terjadi peningkatan PPKS, justru terjadi sebaliknya. Pihaknya menjaring PPKS tidak lebih dari 1000 orang.
“Terjadi penurunan, karena memang di bulan Februari kita sudah lakukan penjangkauan. Di bulan Februari lebih dari 1200, ke sini sudah di bawah 1000. Dibandingkan dengan tahun lalu, lebih sedikit yang sekarang,” ujarnya.
Dari ribuan orang yang berhasil diamankan, Arifin mengatakan paling banyak adalah gelandangan dan pengemis yang sering terlihat di jalanan.
“Paling banyak itu gelandangan dan pengemis, sebanyak 584 orang. Makanya kita lakukan penjangkauan,” pungkas dia. (agr/aag)
Load more