Lombok Tengah, tvOnenews.com - Tangis haru mewarnai kepulangan Ihsan Alwan Maulana (23), mahasiswa asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terpaksa pulang dari studinya akibat perang di Sudan.
Tangis Vera Ulfaturrahmah, ibunda Ihsan Alwan Maulana langsung pecah saat menjemput anaknya. Vera Ulfaturrahman memeluk erat Ihsan Alfan saat baru tiba di pintu kedatangan Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid Lombok, Senin (1/5/2023).
"Saya selalu risaukan dia setelah ada informasi perang. Alhamdulillah bisa pulang dengan selamat," kata Vera Ulfaturrahmah dengan terharu.
Ihsan Alwan Maulana sudah 3 tahun berkuliah di salah satu perguruan tinggi jurusan Ilmu Tafsir Qur'an di Sudan.
Akibat perang saudara terpaksa harus kembali ke Indonesia. Belum diketahui kapan perang berakhir.
Kuliah melalui jalur mandiri tanpa beasiswa, Vera mengaku rugi secara biaya pendidikan. Apalagi selama setahun. Ihsan harus belajar behasa terlebih dahulu. "Secara studi kita memang dirugikan dengan biaya yang sudah kita keluarkan secara mandiri," kata Vera.
Ia pun berharap pemerintah dapat membantu mencarikan tempat studi yang aman dan dapat memberikan beasiswa untuk anaknya.
"Harapan kami pemerintah dapat membantu kami untuk mendapatkan tempat studi yang aman, dan difasilitasi beasiswa," harapnya.
Sementara itu Ihsan berencana meneruskan pendidikan ilmu agama di dalam Negeri, mengingat kondisi tempatnya studi sekarang masih berkonflik.
"Insyaallah saya sendiri akan mencari kampus yang sesuai minat bakat saya," ungkap Ihsan.
Sebelumnya diinformasikan sebanyak 27 Warga Negera Indonesia (WNI) asal Nusa Tenggara Barat yang menjadi korban peperangan di Sudan dipulangkan, Senin (1/5/2023). mMereka terdiri dari mahasiswa dan pekerja migran Indonesia (PMI).
"Hari ini ada dua kloter pemulangan, kloter pertama pukul 10 ini ada 4 orang, dan nanti klouter ke dua pukul 3 sore ada 19 orang terdiri dari mahasiswa dan PMI, jadi total hari ini ada 23 orang dipulangkan," ujar Lalu Gita Ariadi, Sekretaris Daerah NTB yang ikut menjemput para WNI eks Sudan. Sementara, untuk sisanya 4 orang masih berada di Jakarta untuk menunggu jadwal kepulangan berikutnya.
Perang saudara berkecamuk di Khartoum, ibukota Sudan setelah dua kelompok bersenjata saling berebut kekuasaan. Lebih dari 500 orang tewas dalam kekerasan yang semakin memburuk. (hzi/bwo)
Load more