Kebetulan saat perayaan May Day pada 1928 bersamaan dengan kedatangan Kapal Segah yang membawa 98 tapol baru dari Surabaya, Jawa Timur. Lagu Internasionale yang diiringi Gamelan Digul dikumandangkan menyambut warga binaan baru.
Akibat penyambutan yang gegap gempita ini, tapol yang baru tiba harus dijemur di tanah lapang seharian, diminta berjalan jongkok lalu dimasukan ke gudang gabah. Pemerintah kolonial juga menghukum sejumlah insiator perayaan May day termasuk Pontjopangrawit. (bwo)
Load more