Jakarta, tvOnenews.com-Hubungan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto belakangan makin mesra. Selain saling kunjung yang diprakarsai kedatangan Prabowo ke kediaman mantan atasannya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (25/04/2023), kini Wiranto bahkan menyerahkan sejumlah eks kader Hanura dalam kunjungan balasan ke kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5/2023).
Padahal, sejatinya hampir seperempat abad hubungan Prabowo dan Wiranto seperti tidak akan saling rujuk. Paling tidak sejak prahara Mei 1998 kedua mantan elit militer ini disebut saling berseteru dan selalu berebut pengaruh di lingkungan TNI.
Prabowo Menghilang Membawa Pasukan
Cerita perseteruan Wiranto dengan Prabowo memuncak di sekitar peralihan kekuasaan pada 22 Mei 1998. Saat itu Habibie baru dilantik menjadi Presiden menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri akibat tekanan demonstrasi mahasiswa. Jakarta masih mencekam setelah dilanda kerusuhan. Berbagai isu merebak di sekitar Istana Negara.
Dalam buku biografi Mantan Presiden BJ Habibie, Detik Detik yang Menentukan, Wiranto melaporkan pada Habibie di Istana Negara ihwal adanya pergerakan pasukan Kostrad dari luar Jakarta ke Jakarta. Wiranto juga menyebut adanya konsentrasi pasukan di sekitar kediaman Habibie di Kuningan Jakarta.
Habibie menyimpulkan Prabowo sebagai Pangkostrad telah bergerak sendiri tanpa sepengetahuan Panglima ABRI. Laporan sepihak dari Wiranto ditanggapi cepat cepat oleh Habibie. Apalagi Habibie sebelumnya mendengar langsung dari Siti Hediyati, putra kedua Soeharto--saat itu istri Prabowo, bahwa Prabowo ternyata ada di di luar kota, hanya tak bisa dihubungi. Pada Siti Hediyati, Habibie berkali kali meminta Prabowo menemuinya.
“Sebelum matahari terbenam, Pangkostrad harus diganti dan pada penggantinya diperintahkan agar semua pasukan di bawah komando Pangkostrad harus segera ke basis kesatuannya masing masing,” ujar Habibie pada Wiranto.
“Sebelum matahari terbenam?” Wiranto coba mengulang pertanyaan kembali.
“Terserah Pangab,” jawab Habibie.
Dalam kondisi genting, Wiranto juga memindahkan istri Habibie, Ainun dari kawasan Kuningan ke Wisma Negara. Wiranto juga memboyong anak dan cucu Habibie yang berada di Bandung.
Sore itu juga Wiranto menelepon Habibie mengusulkan Panglima Divisi Siliwangi, Mayjen Djamari Chaniago menggantikan Prabowo sebagai Pangkostrad. Djamari baru bisa dilantik keesokan harinya karena kendala teknis.
Sumitro: “Prabowo dan Habibie Difitnah akan Rebut Kekuasaan.”
Jatuhnya karir Prabowo di militer, menurut Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo justru akibat fitnah. Saat itu posisi Prabowo sulit berhadapan dengan keluarga Soeharto karena adanya prasangka bahwa Prabowo dan Habibie bersekongkol untuk menumbangkan Soeharto.
Dalam buku memoar Sumitro, Jejak Langkah Begawan Pejuang, kemonceran karir Prabowo di militer mengundang iri hati dari sejumlah perwira militer yang akhirnya menghembuskan isu adanya keinginan Prabowo merebut kekuasaan. Sumitro juga menyebut, salah satu perwira yang tak suka pada kecemerlangan karir Prabowo adalah Pangab Wiranto. (bwo)
Load more