Banjir tersebut diketahui merupakan banjir kiriman dari tiga Kabupaten perhuluan di Provinsi Kalimantan Barat, yakni Kabupaten Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.
Lebih lanjut Matius jon mengungkapkan banjir kali ini juga berdampak pada sekurangnya 3.026 KK atau 10.370 jiwa. adapun warga yang Mengungsi sampai hari ini sebanyak 668 KK atau 2.199 jiwa. Sementara untuk debit air akibat banjir kiriman ini, terus mengalami kenaikan yang signifikan.
"Debit air mulai naik secara signifikan sejak satu pekan terakhir, Hingga kini, ketinggian air rata-rata masih berkisar antara 2 - 2,6 meter dari permukaan tanah,"Ungkap Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Sekadau Matius jon.
Selain merendam pemukim warga, banjir kali ini juga berdampak pada angkut air yaitu Kapal feri atau kapal penyeberangan lantaran dermaga mengalami genangan air yang cukup tinggi sehingga dalam beberapa hari ini terpaksa harus menepi.
Adapun upaya yang akan dan telah dilakukan oleh BPBD Sekadau saat ini adalah memberikan peringatan dini melalui surat edaran Bupati Sekadau, dan surat Kepala BPBD Sekadau. Kemudian melakukan evakuasi dan penyelamatan, untuk mengeluarkan kelompok rentan dan anak-anak dari genangan air.
"Apabila terjadi sesuatu yang luar biasa seperti tenggelam, kita melakukan pencarian dan pertolongan. Kita juga mengupayakan bantuan kebutuhan dasar bagi korban yang terdampak, meliputi tenda pengungsian, dan pertolongan medis," lanjutnya.
Meski begitu saat ini tenda pengungsian belum di dirikan karena belum dibutuhkan. Sementara untuk peralatan dan cadangan Logistik dikatakan Matius Jon masih sangat terbatas. Matius Jon menghimbau untuk mengantisipasi kondisi banjir yang semakin memburuk agar masyarakat yang berada di dataran rendah dan pinggiran sungai untuk segera melakukan evakuasi bagi barang-barang berharga.
Load more