Sekadau, Kalbar - Intensitas hujan tinggi ditambah banjir kiriman selama Satu pekan, BPBD mencatat setidaknya 3.026 KK atau 10.370 jiwa di wilayah Kabupaten Sekadau terendam banjir, Kamis (28/10).
Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Matius jon mengatakan akibat banjir yang melanda beberapa wilayah di kabupaten sekadau setidaknya sebanyak 3.026 unit rumah warga terendam banjir, selain itu banjir ini juga menelan korban.
"Berdasarkan kondisi terakhir per-tanggal 28 Oktober 2021. Khusus di Kecamatan Sekadau Hilir ada 4 desa yang cukup berat tergenang banjir. Diantaranya Desa Mungguk, Desa Sungai Ringin, Desa Tanjung, Desa Desa Merapi dan Desa Seberang Kapuas. sebanyak 1.554 KK terendam banjir", kata Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Sekadau Matius Jon.
Untuk Kecamatan lain di Kabupaten Sekadau yang mengalami banjir diketahui saat ini ada 2 kecamatan yang juga terdampak yakni Kecamatan Belitang Hilir dan Belitang, sementara untuk Kecamatan Belitang Hulu belum diketahui apakah terdampak banjir atau tidak.
Kecamatan Belitang Hilir diketahui air sudah menggenangi Desa Sungai Ayak 1 dan Sungai Ayak 2 dengan kondisi pasar Sungai Ayak 2 juga terendam air.
Kecamatan Belitang, di sepanjang bantaran sungai di kecamatan Belitang diketahui terdapat 2 desa yang menjadi langganan banjir, yaitu desa Belitang 1 ketinggian air mencapai 2 meter di dusun A dan B. Desa Belitang 2 ketinggian air sekitar 1,5 meter, sehingga rata-rata rumah sudah terendam.
Puskesmas Belitang juga sudah terendam banjir setinggi 10 centimeter, dan rencananya pelayanan kesehatan akan direlokasi sementara di GPU Desa Belitang Dua, selain itu, sejumlah rumah ibadah dan SDN 01 juga terendam banjir, sehingga anak-anak diliburkan.
Banjir tersebut diketahui merupakan banjir kiriman dari tiga Kabupaten perhuluan di Provinsi Kalimantan Barat, yakni Kabupaten Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.
Lebih lanjut Matius jon mengungkapkan banjir kali ini juga berdampak pada sekurangnya 3.026 KK atau 10.370 jiwa. adapun warga yang Mengungsi sampai hari ini sebanyak 668 KK atau 2.199 jiwa. Sementara untuk debit air akibat banjir kiriman ini, terus mengalami kenaikan yang signifikan.
"Debit air mulai naik secara signifikan sejak satu pekan terakhir, Hingga kini, ketinggian air rata-rata masih berkisar antara 2 - 2,6 meter dari permukaan tanah,"Ungkap Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Sekadau Matius jon.
Selain merendam pemukim warga, banjir kali ini juga berdampak pada angkut air yaitu Kapal feri atau kapal penyeberangan lantaran dermaga mengalami genangan air yang cukup tinggi sehingga dalam beberapa hari ini terpaksa harus menepi.
Adapun upaya yang akan dan telah dilakukan oleh BPBD Sekadau saat ini adalah memberikan peringatan dini melalui surat edaran Bupati Sekadau, dan surat Kepala BPBD Sekadau. Kemudian melakukan evakuasi dan penyelamatan, untuk mengeluarkan kelompok rentan dan anak-anak dari genangan air.
"Apabila terjadi sesuatu yang luar biasa seperti tenggelam, kita melakukan pencarian dan pertolongan. Kita juga mengupayakan bantuan kebutuhan dasar bagi korban yang terdampak, meliputi tenda pengungsian, dan pertolongan medis," lanjutnya.
Meski begitu saat ini tenda pengungsian belum di dirikan karena belum dibutuhkan. Sementara untuk peralatan dan cadangan Logistik dikatakan Matius Jon masih sangat terbatas. Matius Jon menghimbau untuk mengantisipasi kondisi banjir yang semakin memburuk agar masyarakat yang berada di dataran rendah dan pinggiran sungai untuk segera melakukan evakuasi bagi barang-barang berharga.
Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan banjir semakin membesar, kerugian dapat diminimalisir.
"Karena berdasarkan ramalan BMKG, untuk dua bulan kedepan itu potensi hujan semakin meningkat, jadi masyarakat kita minta mulai saat ini mulai mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya. (wuri/ade)
Load more