Pemilu 2014 memang bukan lagi pertaruhan bagi SBY setelah memenangkan kompetisi politik pada Pemilu 2004 dan 2009 dengan kemenangan cukup mutlak. “Salah satu ukuran kematangan demokrasi adalah pelaksanaan pemilu secara teratur, damai dan demokratis,” ujar SBY.
Saat akhirnya Jokowi terpilih, SBY beberapa kali bertemu dengan Presiden Terpilih untuk membicarakan proses transisi kekuasaan. Agakanya karena dinilai sukses dalam mengawal transisi kekuasaan, SBY mendapat tiga kali standing ovation dari para hadirin di acara pelantikan dan pengambilan sumpah Presiden dan Wapres Terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat Sidang Paripurna MPR.
Kicauan Anas Urbaningrum
Sebelumnya, Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Anas Urbaningrum berkicau, pertemuan partai koalisi kerap juga digelar di Istana saat pemerintahan SBY. Pertemuan bahkan disebut lebih dari sekali. "Jelas pernah, lebih dari sekali," ujar Anas lewat surat yang diunggah di Twitter dan dibagikan Kornas Sahabat Anas Urbaningrum, Muhamad Rahmad, Minggu (7/5/20203.
Salah satu pertemuan koalisi di Istana, ujar Anas, pernah tak melibatkan Partai Keadilan Sejahtera, meski berbeda konteks dengan yang terjadi dengan periode Presiden Jokowi yang tak mengundang NasDem. "Pertemuan dipimpin langsung Pak SBY yang meminta pandangan dari parpol koalisi pemerintah," ujar Anas.
Bagi Anas, presiden mengadakan pertemuan dengan para ketum parpol koalisinya di Istana sah dan wajar. "Istana adalah kantornya presiden yang memimpin koalisi dari pemerintah tersebut," katanya. Menurut Anas, yang tidak patut adalah menggelar acara rapat atau kongres partai di Istana. (bwo)
Load more