Jakarta, tvOnenews.com-Perwakilan tim pemenangan koalisi besar dari partai Golkar, Nusron Wahid menyebut koalisi besar yang tengah digagas dengan PKB dan Partai Gerindra akan menjadi kekuatan poros tengah untuk mengimbangi ancaman polarisasi yang semakin kuat.
"Tidak pro kanan dan tidak pro kiri, tidak pro cebong dan tidak pro kampret, tidak pro status quo tidak pro perubahan, tidak sekuler, tidak religius, tapi ini adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Bersatu," ujar Nusron.
Terkait figur yang akan diusung sebagai capres dan cawapres dan waktu pengumumannya akan diserahkan pada Ketua Umum Parpol masing masing. Menurut Nusron, yang terpenting dibahas oleh koalisi besar adalah berniat untuk menang dan cara untuk menang. "Jadi niat untuk menang kalau cara untuk menangnya tidak baik pasti tidak pas," ujarnya.
Hingga kini PKB dan Golkar masih belum bersepakat dengan nama nama yang akan diusung oleh koalisi besar. PKB ingin duet capres cawapres koalisi besar nanti adalah Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar, sementara Partai Golkar menginginkan pasangan Prabowo dan Airlangga Hartarto.
Pada 1999, Poros Tengah adalah salah satu kelompok yang ikut mendukung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sehingga terpilih menjadi presiden Indonesia pada 1999. Tokoh yang menggagas koalisi Poros Tengah adalah Amien Rais. Saat itu Amien Rais merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Koalisi Poros Tengah berisi kumpulan partai-partai Islam yang terbentuk selepas Presiden Suharto menyatakan berhenti dan berakhirnya rezim Orde Baru.(saa/bwo)
Load more