Lanjutnya dia ceritakan, saat ini Indonesia sedang digugat Uni Eropa, dan ini baru satu urusan saja.
"Yakni nikel, digugat. Padahal bahan tambang kita bukan nikel saja, mineral juga ada, ada tembaga, timah, dan ada batu bara, ada bauxite. Apakah kita mau berhenti digugat Uni Eropa?" pungkasnya.
"Kalau pemimpinnya tidak berani, pasti mundur dan minta ampun. Digugat langsung mundur minta ampun," sambungnya menegaskan.
Selain itu, Jokowi juga menuturkan bila ada pemimpin seperti itu, jangan bermimpi negara Indonesia ini untuk menjadi negara maju.
"Itu baru bahan satu saja, jangan nati sumber daya alam laut, komuditas perkebunan, dan komunitas perkebunan juga bukan hanya satu, juga ada kopi dan ada banyak sekali yang bisa menjadi potensi," ujarnya.
Lanjutnya katakan, dia harapkan semua nilai tambah itu ada di dalam negeri. Namun kalau belum bisa mengelola sendiri, ia sarankan cari teman di luar negeri untuk mengelola.
"Negara itu yang paling penting bisa mendapat pajak dari situ, negara yang bisa mendapatkan ppth, ppn, bea ekspor, dari pnbp penerimaan negara bukan pajak, bisa mendapatkan dari situ," pungkasnya. (aag)
Load more