Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah video yang menampilkan seorang wanita mirip Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Puan Maharani, sedang menonton konser BLACKPINK di Singapura 13-14 Mei telah viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @/henzhenhartono2 pada 14 Mei 2023, terlihat seorang wanita mengenakan baju merah muda yang menonton konser BLACKPINK di depan panggung yang dipenuhi penonton.
"Tidak menyangka ketemu di konser BLACKPINK Singapura," tulis akun tersebut.
BLACKPINK memang mengadakan konser tur Asia di Singapura pada 13 Mei 2023, yang memungkinkan Puan Maharani atau siapa pun untuk menikmati pertunjukan musik populer tersebut.
Pada tanggal itu diketahui, Puan berada di Labuan Bajo untuk menghadiri KTT ASEAN.
Puan Maharani bersama dengan jajaran perwakilan delegasi DPR menyerukan isu perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42. DPR dinilai punya peranan yang cukup besar untuk membawa isu tersebut di konferensi tertinggi di Asia Tenggara itu.
Seperti yang diketahui, DPR RI memegang keketuaan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang merupakan forum parlemen negara-negara Asia Tenggara. Sebagai Presiden AIPA tahun 2023, Puan dinilai cukup punya pengaruh besar.
Oleh sebab itu, DPR berupaya mendorong isu perlindungan PMI pada KTT ASEAN ke-42 yang diselenggarakan sepanjang tanggal 9-10 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat, lalu. Ia menegaskan, DPR akan ikut memperjuangkan nasib PMI karena sebagian besar PMI menjadi korban kekerasan di negara-negara tempatnya bekerja terutama PMI sektor domestik.
“Kita tidak bisa berjuang sendiri menyelesaikan permasalahan lintas negara, tentunya harus ada kolaborasi antar negara supaya memperoleh solusi yang efektif karena PMI sering kali menjadi korban,” ungkap Mantan Menko PMK ini.
Lebih lanjut, dirinya menilai KTT ASEAN merupakan forum yang tepat untuk menyuarakan isu perlindungan pekerja migran dan kasus-kasus perdagangan orang TPPO. Dengan semakin maraknya isu perlindungan PMI dan TPPO, maka ia menilai isu ini harus menjadi perhatian internasional, terlebih korban PMI cenderung kerap bertambah.
“Dengan adanya dialog terbuka bersama forum parlemen se-Asia Tenggara, saya mengharapkan ada kepastian dari negara-negara tujuan PMI agar polemik ini tidak berkelanjutan,” sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.
Ia pun juga menyoroti isu perempuan dan anak yang menjadi korban perdagangan manusia. "Permasalahan PMI tidak terlepas dengan isu perlindungan terhadap perempuan dan anak karena banyak dari mereka yang menjadi korban. Ini harus menjadi perhatian lebih karena masalah perlindungan perempuan dan anak juga menjadi target pada Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan," pungkas Cucu Proklamator Bung Karno itu. (ebs)
Load more