Kepada tim Fakta tvOne, Iksan yang menempuh pendidikan selama 6 tahun di Al Zaytun Sejak kelas 1 SMP sampai lulus SMA tahun 2005 mengaku kalau semua kegiatan di Al Zaytun sama dengan pesantren lainnya.
"Pesantren Al Zaytun itu pesantren yang normal dan sama dengan pesantren lainnya, yang membedakan ya itu isu-isu atau tuduhannya itu," kata Iksan.
Iksan mengatakan selama menempuh pendidikan di Al Zaytun sebagai santri setiap kegiatan yang dilakukannya sama saja seperti santri-santri pada umumnya dan tidak ada kaderisasi atau perekrutan NII didalamnya.
"Kalau kami sebagai santri yang ibaratnya sekolah di sana itu normal aja, gaada yang disebut seperti kemarin kaderisasi, perekrutan, itu keliru dan salah besar faktanya adalah kalau emang ada kaderisasi, kami yang dari angkatan kedua ini lulus 1200 orang lebih itu yang tinggal disana ga sampai 20 orang, itu artinya berarti disana gak ada rekrutmen yang dituduhkan itu. " Sambung Iksan.
Bahkan Iksan juga mengatakan kalau berbagai video yang viral di media sosial terkait cara beribadah yang dilakukan di dalam Ponpes Al Zaytun yang dianggap menyimoang itu tidaklah benar.
Iksan mengatakan kalau selama dirinya menjadi santri tidak pernah ada improvisasi beribadah yang dilakukan seperti pada video-video yang viral di media sosial.
"Selama kami 6 tahun di sana itu normal, ga ada improvisasi dalam ibadah. sama sekali ga ada praktik praktik ibadah yang seperti itu" terang Iksan.
Load more