Sebab, hanya Natalia Rusli yang diberi kuota sebesar Rp100 miliar oleh Juniver Girsang karena kedekatan hubungan yang diklaim oleh terdakwa Natalia Rusli dengan menunjukkan berbagai foto-foto yang bersangkutan dengan Juniver Girsang.
Namun hingga kini janji tersebut belum ada realisasinya oleh terdakwa Natalia Rusli karena semua korban ternyata pada saat menanyakan progress kasus malah diputuskan segala akses komunikasinya alias diblokir oleh terdakwa Natalia Rusli.
"Inti dari kesaksian kami tadi menggambarkan bahwa kami mengalami hal serupa bahwa kami diberi janji iming-iming bahwa kerugian kami di KSP Indosurya bisa dibayarkan melalui jalur Juniver Girsang, lalu kami akan ditinggal bila tidak ikut jangan menyesal karena tidak akan ada kesempatan yang kedua kalinya, dan bahkan kami tidak diberi waktu untuk berpikir karena data-data kami sedang ditunggu oleh Juniver Girsang paling lambat besok pagi sebelum pukul tertentu sehingga kami pun lalu bergegas dan buru-buru tranfer ke rekening Terdakwa tanpa bisa berpikir panjang lagi karena kami diberi limit, karena kami tidak diberi pilihan karena kami takut ditinggal gerbong klien Natalia Rusli yg dikatakan tidak ada kesempatan kedua lagi," ujar para korban VS, RS, SH secara silih berganti.
Dalam kesempatan lain, Verawati Sanjaya telah menunggu setahun lamanya agar ada itikad baik dari terdakwa Natalia Rusli bahkan didapati fakta bahwa sudah 3 kali disurati oleh kuasa hukum korban untuk menyelesaikan secara kekeluargaan tetapi tidak pernah mendapat tanggapan sama sekali maka akhirnya para korban melapor ke Polda Metro Jaya.
Dalam persidangan kemarin, didapati fakta baru bahwa para korban terdakwa Natalia Rusli diduga sangat banyak dan bahkan diduga sudah mencapai 300 orang dan ada beberapa laporan kepolisian yang dibuat para korban terhadap terdakwa.
"Namanya dia terdakwa pasti punya alibi-alibi untuk membela diri. Tetapi yang kami kemukakan itu semua adalah fakta hukum dan korbannya bukan saya sendiri karena saya juga ada teman-teman saksi. Saksi-saksi yang mengalami kejadian serupa seperti saya dan cerita modus-modusnya juga sama, tidak diberi waktu untuk berpikir dan disuruh cepat-cepat transfer, itu sama semua. Dan endingnya tidak ada yang berhasil," kata Verawati.
"Dan setelah kita membayar 1-2 bulan tiba-tiba dia menghilang dan diblokirlah kami semua seluruh kontak diblokir oleh dia padahal hubungan hukum antara klien dan pengacara masih berlangsung," terang Verawati dalam keterangannya di persidangan kemarin.
Load more