Jakarta, tvOnenews.com - Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri mengkritik institusi Polri yang tak banyak berperan dalam geopolitik pertahanan Indonesia.
Hal itu disampaikannya Megawati saat ngisi kegiatan 'Peluncuran 58 Buku Dalam Rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI' di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
Menurut Megawati anggota Polri terlihat sibuk memperkaya diri dibandingkan berperan penting dalam geopolitik pertahanan Indonesia.
"Polisinya, jangan mau-maunya sendiri memperkaya diri. Maaf ya, Pak Polisi. Polisi itu saya yang memisahkan loh, Presiden Kelima RI dengan susah payah karena itu Tap MPR, kalau enggak percaya lihat (sejarah-red)," kata Megawati pada kegiatan tersebut, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Kritik terhadap instansi Polri dari wanita pertama yang menjadi Presiden RI itu terus berlanjut pada kegiatan tersebut.
Bahkan, putri dari Presiden RI, Soekarno itu mengaku sejumlah peristiwa yang mencoreng instansi Polri membuatnya sempat bertanya kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Bagaimana, sih, polisi sekarang itu. Saya ngomong sama Presiden (Jokowi) polisi itu ngapain (polisi), saya ngomong sama Kapolri. Gimana sih caranya beliau. Saya punya hak dong orang saya yang misahin dulu," ungkapnya.
Tak hanya itu, Megawati turut serta mengenang perjuangannya yang memisahkan Polri dari TNI.
Kala itu Polri memiliki segudang pekerjaan rumah dan tak memiliki apapun usai dipisahkan dari TNI.
Ia pun menyebut kenangan ini sebagai bentuk dirinya mendorong instansi Polri untuk lebih baik lagi ke depannya.
"Saya bagus-bagus bikinnya, rumahnya lagi bikinin terus barangnya karena dipisah enggak ada barangnya. Saya belikan pesawat buat Kapolri saya beli, sekarang enggak tahu dah bobrok atau gimana. Ada helikopterlah," ungkap Megawati.
Diketahui pada kegaiatan tersebut turut serta dihadiri Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Menkopolhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo. (raa/muu)
Load more