Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono tak senang dengan pernyataan bakal calon presiden (Bacaleg) Anies Baswedan yang menyindir kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Anies akan menyerang terus, sudah pasti itu. Tetapi kan gini, sindirannya kan sederhana, kalau diajak lari dia kalau. Tapi kalau aduh gagasan, adu prestasi boleh. Nah sekarang gagasannya baik, semua gagasan Anies itu luar biasa, tetapi prestasinya apa? Kan hanya berhenti di gagasan," kata dia, saat dihubungi media, Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut dia mempertanyakan apa prestasi Anies dalam lima tahun ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tidak terlihat mentereng justru mengundang konflik karena banyak yang belum selesai dikerjakan di Ibu Kota semasa menjabat.
"Atau kah yang dibanggakan itu JIS? Yang sampai hari ini masih banyak persoalan yang mesti diselesaikan. Tetapi itu kan seolah menjadi jualan yang luar biasa hebat, atau kau sumur resapan yang jadi andalan?" sindir dia.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta ini pun kembali mengingatkan Anies apa saja ukiran prestasi yang pernah dikerjakan oleh Jokowi, tak pelak ada pembangunan jalan di pedesaan.
"Tapi rupanya mungkin Pak Anies lupa atau pura-pura lupa, Pak Jokowi kan membangun jalan di pedesaan lewat dana bantuan desa. Itu kan bisa sekian ribu lebih jalan di kampung-kampung kan," tandas dia.
Sebelumnya, Anies mengaku tak puas dengan pemerintahan Presiden Jokowi-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Hal itu disampaikan Anies ketika menghadiri Milad PKS ke-21 dalam pidato kebangsaannya di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Menurut Anies, pemerintahan zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kuat dalam pembangunan infrastruktur.
"Kalau saya bandingkan dengan pemerintah 10 tahun lalu di zaman Pak SBY, jalan tak berbayar dibangun sepanjang 144 ribu km atau 7,5 kali lipat," kata Anies Baswedan.
Dia menjelaskan pemerintahan Presiden Jokowi berhasil membangun tol sepanjang 1.600 km dan juga membangun jalan umum atau tak berbayar sepanjang 19 ribu km.
Namun, dia mengatakan pembangunan jalan nasional lebih banyak dilakukan pada masa pemerintahan Presiden SBY.
"Bila dibandingkan dengan jalan nasional di pemerintah ini membangun jalan nasional sepanjang 590 km, 10 tahun sebelumnya 11.800 km. 20 kali lipat," jelasnya.
Meski demikian, Anies tak memungkiri pembangunan kedua jalan, tol dan nasional itu dibutuhkan untuk rakyat.
Akan tetapi, dia menilai perlu menjadi perhatian adalah keberpihakan kepada rakyat yang kurang diperhatikan.
"Ke depan institusi yang inklusif, infrastruktur yang menunjang keseharian," imbuhnya. (agr/lpk)
Load more