Jakarta, tvOnenews.com - Tepat hari Selasa, (23/5/2023), episode baru soal kasus korupsi proyek BTS 4G Bakti Kominfo 2020-2022 mencuat di media massa. Di mana sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD bocorkan bukti-bukti dan rekaman suara, kini giliran Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan satu tersangka baru dalam kasus tersebut.
Bahkan, di hari Selasa juga, Mahfud MD yang saat ini juga menjabat sementara sebagai Menkominfo menggantikan Johnny G Plate, telah memanggil eks Pejabat Tinggi Kemenkominfo. Tak hanya itu saja, Mahfuf MD juga telah mengumpulkan parah ahli.
"Saya sudah berkonsultasi memanggil semua mantan pejabat tinggi di sini (Kemenkominfo) dengan para pakar pengamat wartawan," ucap Mahfud MD saat jumpa pers di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (23/5/2023)
Hal ini ia lakukan, tak lain untuk mengusut kasus korupsi proyek menara BTS 4G pada tahun anggaran 2020-2021.
Seperti yang diketahui sebelumnya juga, proyek penyediaan layanan 4G untuk masyarakat di desa terdepan, terluar dan tertinggal (3T) ini telah berlangsung selama 17 tahun sejak 2006.
Namun menurutnya, selama ini proyek itu selalu berjalan dengan baik. Namun Mahfud mempertanyakan mengapa dapat terjadi kerusakan sekarang.
Selain itu, Mahfud MD juga akui telah menyampaikannya ke Presiden RI Joko Widodo.
"Saya bertemu khusus dengan Presiden untuk mendengar arahan langsung," bebernya.
Di samping itu, Mahfud MD menuturkan, Presiden Jokowi meminta agar proyek pembangunan tower BTS 4G tidak berhenti dan tetap dilanjutkan.
"Presiden memerintahkan ini harus berjalan tidak boleh berhenti apapun harus dilakukan kalau berhenti 17 tahun kita lakukan, dan harus mulai lagi dari yang baru itu akan sulit," jelasnya.
- Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Baru Kasus Korupsi Proyek BTS 4G
Di samping Mahfud MD bergerilia untuk membuka tabir kasu korupsi dan kebohongan poryek BTS 4G. Ternyata, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI sudah menetapkan satu tersangka baru yang berinisial WP.
Di mana WP sebelumnya menjadi saksi kasus dugaan korupsi BTS 4G Bakti Kominfo 2020-2022.
Dalam hal ini, Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan, Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) bersama dengan Tim Kejaksaan Tinggi Yogyakarta dan Kejaksaan Negeri Kulon Progo, telah melakukan pengamanan terhadap saksi WP.
Menurutnya, WP merupakan orang kepercataan tersangka IH yang telah dilakukan penahanan kasus korupsi BTS Kominfo.
"Setelah berhasil diamankan, saksi WP dibawa menuju Gedung Bundar JAM PIDSUS Kejaksaan Agung guna dilakukan pemeriksaan intensif," kata Ketut di Kejagung, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Ketut juga jelaskan, seusai dilakukan pemeriksaan dan berdasarkan fakta serta alat bukti yang diperoleh, penyidik menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.
Tim Penyidik menetapkan status saksi WP menjadi TERSANGKA, berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor: TAP-05/F.2/Fd.2/05/2023 tanggal 23 Mei 2023.
"Adapun peran Tersangka WP yaitu sebagai orang kepercayaan Tersangka IH yang menjadi penghubung pihak-pihak tertentu, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020- 2022," jelasnya.
Selanjutnya, Tersangka WP dilakukan penahanan selama 20 hari terhitung sejak 23 Mei 2023 s/d 11 Juni 2023 di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: Prin-23/ F.2/Fd.2/05/2023 tanggal 23 Mei 2023.
Akibat perbuatannya, Tersangka WP disangka melanggar Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Dalam perkara ini, telah ditetapkan 7 orang Tersangka yaitu Tersangka AAL, Tersangka GMS, Tersangka YS, Tersangka MA, Tersangka IH, Tersangka JGP, dan Tersangka WP. (lpk/rpi/aag)
Load more