Gresik, Jawa Timur- Meski Rumah tempat tinggal diapit area tambak, warga Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan tidak kehabisan akal agar sumber air mereka tidak asin. Warga kini bisa menikmati air bersih, dan air minum tanpa harus membeli air tangki, dengan cara memproduksi air payau menjadi air tawar.
Upaya menciptakan air asin menjadi air tawar layak konsumsi itu sudah hampir satu tahun dilakukan pihak BUMDes Desa Kramat, yang selama ini kesulitan mencari sumber air tawar, karena jalan menuju Desa Kramat, diapit area tambak dan Desa Kramat berada di tengah-tengah tambak.
"Desa membeli alat penyulingan air dan dibangun ditengah tambak berukuran 3 x 5 meter. Alat bernama Reverse Osmosis ( RO) membuat air yang dihasilkan dari sistem penyaringan air, dengan daya saring tinggi, yang tidak hanya mampu menjernihkan, tetapi juga menyaring molekul besar sehingga air aman dikonsumsi, "ujar M.Fauzi Kades Kramat
Menurut Fauzi, Air diambil dari sumur dengan kedalaman 75 meter menggunakan pompa air. Air bakunya air payau, kadar garam tinggi TDS-nya sekitar 4 ribu part per million (ppm), lalu di suling menjadi air bersih. Dihitung menggunakan TDS meter hanya sekitar 523 ppm. Air disuling kembali menjadi air minum TDS-nya sangat rendah 3 ppm.
"Sejak zaman nenek moyang, air di desanya memang asin. Karena dikelilingi tambak. Jalan penghubung desa baru bisa dilalui kendaraan besar sejak tahun 2001. Saat ini warga tidak perlu merogoh kocek lagi untuk membeli air tangki," sambung Fauzi.
Kini Warga pun berbondong-bondong membawa ember, galon air mineral untuk mendapatkan air bersih yang dikelola BUMDes. Alat penyulingan air dibeli seharga Rp 75 juta itu mampu memenuhi air bersih sebanyak 1.000 liter per hari.
Azamil warga setempat yang datang bersama anak laki-lakinya terlihat senang sambil membawa galon air mineral untuk isi ulang. Meski dirinya harus berjalan kaki karena lokasinya melewati pematang sawah tambak.
Load more