Manggarai, NTT- Antrean kendaraan sepanjang satu kilometer terjadi di SPBU Mbaumuku, Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti dipantau pada Senin sore (1/11/2021) belum ada pelayanan pengisian solar bersubsidi pada SPBU tersebut.
Seorang supir truk mengaku sudah mengantre dari jam 6 pagi, tetapi hingga sore ia belum juga mendapatkan solar.
"Ini sampai sore belum juga bergerak, oto yang di depan tidak maju yang ke belakang malah tambah panjang. Kami sopir oto ini habis waktu buat antre begini terus tiap hari," kata Nandik, seorang supir truk pengangkut pasir.
Lain hal dialami Mon, pengemudi mobil boks pengangkut sembako bahkan harus berkeliling mencari solar di tiga SPBU yakni di SPBU Mano, Carep, dan SPBU Cumbi.
"Tadi sudah cari 3 SPBU tapi tak ada solar dan sekarang SPBU ke-4 solar juga belum ada. Tidak tahu hari ini mungkin antre sampai tengah malam," kata Mon.
Dia bilang, sudah menelpon bosnya meminta untuk membeli Bio Solar tapi majikannya tidak mengizinkan karena harganya mahal.
"Itulah, Pak, kita anak buah ini sudah minta bos mungkin bisa isi yang Rp11 ribu saja tapi tidak boleh jadinya begini saja habis waktu seharian untuk antre solar subsidi," imbuhnya.
Pengawas SPBU Mbaumuku, Aventus Jalut kepada tvonenews.com menjelaskan, kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi sudah berlangsung lebih dari dua pekan.
"Sudah dua minggu lebih bahkan. Itu karena ada pembatasan kuota dari pertamina kepada setiap SPBU," kata Aven.
Menurutnya, meskipun ada tiga SPBU reguler di dalam Kecamatan Langke Rembong namun stok solar bersubsidi di SPBU lain cepat habis. Belum lagi, kata dia, SPBU Mena sedang direnovasi.
"Di SPBU lain ada, tapi cepat habis. Kemudian SPBU Mena masih renovasi sehingga kita saja yang dapat jatah lumayan itupun pasokan tidak tiap hari. Sejak Sabtu solar baru ada hari ini dan masih dalam perjalanan," terang Aven.
Minta Tambah Kuota
Di tengah kondisi harus melayani semua kendaraan yang membutuhkan solar bersubsidi, SPBU Mbaumuku kerepotan melayani kebutuhan masyarakat.
"Kan bukan hanya kendaraan, kebutuhan lain juga harus dilayani makanya cepat habis karena terkonsentrasi di sini semua. Kuota bulan Oktober kemarin kita diberi 30 LO (loading order) atau sama dengan 8 kiloliter per hari. Dalam kondisi normal itu cukup, tapi sekarang SPBU lain malah dikurangi pasokan BBM oleh Pertamina. Makanya untuk November ini kita minta 40 LO supaya dapat 16 ribu liter per hari itu baru pas," ulas Aventus.
Sementara Sales Area Pertamina wilayah Flores Barat Nurifa Joko Wibowo belum bisa dikonfirmasi.
Melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, media ini menanyakan alasan diturunkannya jatah solar bersubsidi di beberapa SPBU. Meski pesan yang dikirim centang biru tandanya pesan sudah dibaca, tetapi Joko belum menjawab. (Jo Kenaru/act)
Load more